Kendati bulan tak nampak karena tertutup mendung, puluhan seniman ini tetap antusias menyambutnya. Di situs Kolam Segaran, Desa/Kecamatan Trowulan, Mojokerto, mereka menampilkan seni olah tubuh.
Puluhan pria dan wanita berkostum serba putih ini bergerak lembut bak air yang mengalir. Tubuh mereka meliuk-liuk satu sama lain. Nuansa semakin syahdu dengan iringan musik klasik dari alat musik kentongan, biola dan saxofone.
"Peristiwa ini dianggap penting karena terjadi terakhir kali 150 tahun lalu. Di Indonesia bisa melihat sangat luar biasa," kata koordinator aksi Yudi Sendo kepada wartawan di lokasi, Rabu (31/1/2018).
Menurut dia, fenomena super blue blood moon menjadi inspirasi para seniman dari berbagai perguruan tinggi di Jatim ini menampilkan kesenian olah tubuh. Sementara pemilihan situs Kolam Segaran sebagai panggung alam, tak lepas dari arti kata Trowulan.
"Tro artinya hamparan, Wulan artinya cahaya bulan. Sehingga Trowulan tempatnya cahaya bulan. Filosofinya siapa saja yang mau mengendalikan diri dan menyucikan hati, maka cahaya Tuhan akan masuk ke hatinya," terangnya.
Lantaran inspirasi gelaran seni olah tubuh ini dari alam, lanjut Yudi, maka gerakan tubuh para seniman juga mengalir secara natural.
"Ini refleksi alam, merespons proses gerhana dari gerhana total, red ke blue. Ini kan jarang terjadi. sehingga irama tubuh dirancang sesuai keinginan alam," tandasnya. (bdh/bdh)