Pimpinan Ponpes Dianiaya, PBNU: Para Santri Jangan Terprovokasi

Pimpinan Ponpes Dianiaya, PBNU: Para Santri Jangan Terprovokasi

Aditya Mardiastuti - detikNews
Selasa, 30 Jan 2018 08:06 WIB
Pimpinan Ponpes Al Hidayah Cicalengka KH Umar Basri yang dianiaya orang tidak kenal (OTK) dirawat di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Saat ini kondisinya berangsur membaik.Foto: Istimewa
Jakarta - Ketua PBNU Marsudi Syuhud mengapresiasi polisi yang berhasil mengungkap penganiaya pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah di Cicalengka, Bandung, KH Umar Basri. Marsudi pun mengimbau agar umat Islam, khususnya Nahdliyin tidak terprovokasi.

"Kita mempercayakan kepada pak polisi yang sudah melaksanakan kewajibannya uitk menindaklanjuti dan terima kasih sudah berjalan, terutama kepada pak polisi," kata Marsudi saat dihubungi via telepon, Senin (29/1/2018) malam.

Meski Asep si pelaku diketahui menderita gangguan jiwa, dia tetap berharap kasus penganiayaan itu diusut tuntas. Jangan sampai timbul prasangka maupun diketahui ada motif terselubung dari penganiayaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tetap minta ada pendalaman, pendalaman apa benar dia cuma sendiri atau sesungguhnya dari sisi manapun. Baik dari sisi politis kanan kiri, motif-motif apa sih yang mempengaruhi dia itu harus ada pendalaman," harapnya.


Marsudi kemudian mengimbau kepada umat Islam khususnya warga Nahdliyin agar tidak terprovokasi. Dia mengingatkan untuk selalu waspada dan selalu berkoordinasi dengan kepolisian.

"Saya harapkan para santri atau umat Islam khususnya, atau warga NU umumnya, yang penting waspada untuk hari ini. Jangan ada terprovokasi untuk diadu domba antarkita sendiri. Kalau ada persoalan cepet-cepet bersama-sama dengan polisi atau penegak hukum diajak, disampaikan penegak hukum biar kita jangan sampai salah," pesannya.


Senada dengan Marsudi, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini juga mengapresiasi kerja cepat polisi mengungkap pelaku penganiaya Kiai Umar Basri. Meski begitu, dia juga berharap kasus penganiayaan terhadap Pimpinan Ponpes Al Hidayah itu diusut tuntas.

"Kami harapkan situasi tenang, tidak terprovokasi, meski banyak pertanyaan apakah betul tersangka itu karena stres tidak waras. Kami minta polisi mengusut tersangka ini apakah bagian dari jaringan terorisme, yang memang tidak suka dengan dakwah Islam dengan gaya NU. Kami minta terus minta pengusutan," pintanya.


(ams/yas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads