"Papua akan saya tempatkan yang sama. Ya bisa polisi, bisa unsur TNI. Gitu aja," kata Tjahjo di Hotel Ghardika, Jalan Iskandarsyah Muda, Jaksel, Senin (29/1/2018).
Tjahjo mengaku telah berkomunikasi dengan Menkopolhukam Wiranto terkait jabatan Pj Gubernur tersebut. Dia masih menunggu nama yang direkomendasikan oleh Wiranto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tjahjo, penempatan TNI-Polri sebagai Pj Gubernur juga memperhatikan aspek kerawanan Pilkada. Setiap lembaga mempunyai pemetaan sendiri terkait tingkat kerawanan tersebut.
"Pemetaan Polri silakan tanya Polri. Kami juga punya data-data kerawanan. Implikasi pilkada serentak yang ada di Papua, sampai kantor saya dirusak juga, kan bagian dari pada telaahan hasil yang ada," imbuhnya.
Selain itu, Tjahjo juga mempersiapkan calon lain bila usulan dua perwira aktif Polri tidak disetujui oleh Presiden menjadi Pj Gubernur di Sumatera Utara dan Jawa Barat. Kata Tjahjo, pengganti calon tersebut bisa dari kalangan mana saja asalkan sesuai aturan.
"Iya dong. Semua calon pasti harus sia. Ya yang memenuhi aturan UU," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Papua Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Lukmen) petahana resmi mendaftar ke KPU Provinsi Papua. Mereka berpasangan kembali dalam Pilgub Papua dan diusung oleh 9 partai koalisi dengan 42 kursi di DPR Papua yakni Partai Demokrat 16 kursi, Golkar 6 kursi, Hanura 5 kursi, PKB 5 kursi, Nasdem 3 kursi, PKS 3 kursi, PAN 2 kursi, PKPI 2 kursi dan PPP 1 kursi. (knv/tor)