Seperti itulah yang dikatakan pengacara Rizieq sekaligus kuasa hukum Persaudaraan Alumni 212, Eggi Sudjana. Menurut Eggi, Rizieq diminta pulang lantaran pihaknya butuh masukan terkait Pilkada 2018.
"Habib tidak pernah minta mau pulang, menjaga hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini. Yang maunya Habib pulang kita, kita maunya habib pulang karena pemimpin itu mesti ada di antara kita, jangan di luar seperti ini, sementara situasi untuk keputusan-keputusan politik begitu banyak," ucap Eggi di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam memilih pemimpin, termasuk di Pilkada 2018, Eggi merujuk satu ayat Alquran dalam Surah At-Taubah, yaitu ayat 23. Kurang-lebih intinya, menurut Eggi, bicara soal kafir, iman, dan kezaliman. Menurut dia, masyarakat mesti mengedepankan iman agar tidak zalim.
Paham-paham seperti di atas itulah yang menurutnya perlu langsung disampaikan pemimpin umat. Kehadiran Rizieq disebutnya sangat diperlukan menjelang Pilkada 2018.
"Jadi kita perlu Habib, yang didengar suaranya oleh seluruh komunitas dan sudah dibuktikan setidaknya ada 7,4 juta orang dengar. itu yang baru terkontrol dalam arti terkoordinasi. Bagi yang belum di pelosok desa, yang nggak bisa datang, nah kan makanya perlu habib di sini," tutur dia.
![]() |
Soal arah politik, Eggi menyebut Rizieq sudah pernah menyampaikannya. Dia mengatakan Rizieq melarang pengikutnya memilih partai-partai pendukung terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017.
"Jelas sekali partai-partai yang dulu mendukung penista agama atau dukung Ahok jangan dipilih. Tegas, itu amanahnya Habib Rizieq," sebutnya. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini