Digoyang Gempa Berkali-kali Tak Roboh, Apa Rahasia Rumah Baduy?

Digoyang Gempa Berkali-kali Tak Roboh, Apa Rahasia Rumah Baduy?

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 26 Jan 2018 14:31 WIB
Foto: Bahtiar Rivai
Lebak - Gempa Banten yang berpusat di wilayah selatan mengakibatkan ribuan rumah rusak. Namun tak ada satu pun rumah milik warga adat Baduy yang ambruk.

Di tanah ulayat Baduy ada 12 ribu jiwa dari toral 65 kampung. 3 Di antaranya adalah Baduy Dalam kampung Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana dengan penduduk hampir 1.000 jiwa.

Salah satu warga Baduy Luar, Mursyid mengatakan, saat Lini (gempa dalam bahasa Sunda) datang, warga memang kaget. Tapi, tak ada rumah yang rusak karena ada tekhnologi antigempa. Rumah adat menurutnya memiliki paseuk (pasak) yang dibuat dari kayu sebagai penahan gempa. Fungsinya, mengikuti arah getaran gempa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumah panggung antigempa. Tiangnya kayu, pake paseuk sebagai penahannya biar kuat. Biar goyang ngikutin," katanya saat berbincang dengan detikcom, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (26/1/2018).

Jaro Saija, atau kepala desa khusus adat Baduy mengatakan, rumah adat mereka dibuat anti gempa. Selain ada mantra dan teknologi adat, juga ada penanggalan waktu untuk membuat rumah. Semuanya dihitung sedemikian rupa berdasarkan ketentuan adat.

Bulan-bulan yang dilarang membuat rumah misalkan, ada di bulan Sapar, Kawalu. Waktu yang baik, ada di bulan Kalima dan Hapit Kayu.

"Di Baduy membuat rumah juga nggak banyak parabot. Cuma gergaji, di Baduy Dalam bahkan nggak pakai gerjaji dan paku," ujarnya.

Baca Juga: Bertamu ke Jantung Baduy

Dalam sejarah adat, Saija mengataka tak pernah ada rumah adat yang ambruk meski gempa datang.

Asep Kurnia penulis buku Saatnya Baduy Bicara mengatakan, rumah adat Baduy tak ada yang ditanam ke tanah. Bagian atasnya juga tak mungkin ambruk. Pertama, pasak kayu sebagai penghubung bangunan dibuat longgar. Sehingga, ketika ada gempa, kayu bergerak mengikuti irama getaran.

Selain itu, bobot atap dari bambu dan ijuk juga cenderung ringan. Hal tersebut ringan dan tak membuat khawatir.

"Mereka arsitek ulung, bisa menafsirkan bagaimana agar tak rusak, kaki bangunan juga tidak ditanam dan mengikuti irama gempa," ujarnya.

Elastisitas rumah adat Baduy ini juga dibenarkan oleh Suhada penulis buku Masyarakat Baduy dalam Rentang Sejarah. Pasak rumah badut dibuat dari ruyung atau bagian terkuat dari pohon kelapa. Ruyung ini menurutnya juga bisa dari batang pohon pinang yang berduri.

Selain itu, karena tak menggunakan paku, rumah mereka juga menurutnya lebih elastis. Tali dari bambu dan rotan biasanya digunakan untuk mengencangkan atap.

"Ini juga yang jadi rukukan pembuatan jembatan gantung atau sasak Rawayan yang juga tak menggunakan paku tapi kokoh," ujarnya kepada detikcom. (bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads