Aliran sungai yang tidak jauh dari jalan akses desa itu secara tiba-tiba tertutup busa putih. Busa itu menggunung menutupi semua aliran yang menjorok dari atas tebing.
"Itu baru muncul beberapa hari ini. Asalnya mungkin dari atas (hutan), ikut aliran sungai kecil yang mengalir ke bawah," ujar Kepala Desa Pujiharjo Hendik Arso kepada detikcom, Jumat (26/1/2018).
Kata Hendik, munculnya busa mirip salju menarik perhatian warganya. Karena keberadaan sungai kecil itu, persis berada di pinggir jalan akses keluar masuk menuju Desa Pujiharjo.
"Dari desa sekitar dua kilo. Muaranya dekat dengan jalan. Orang-orang menduga busa dari akar pohon tua yang berada di tengah hutan, ikut turun bersama aliran air," beber Hendik.
Karena tak berbau, Hendik dan warga menyakini busa ini bukan disebabkan dampak dari limbah. Selain itu, hulu dari sungai tersebut merupakan hutan belantara.
"Kalau limbah tak mungkin, karena tidak ada pemukiman di atas, hanya hutan dipenuhi pepohonan tua," ujar Hendik.
Menurut Hendik, kondisi busa lebih kental dari busa yang ditimbulkan dari deterjen atau zat lain. Makanya itu, busa menumpuk di atas aliran sungai, dan hingga kini belum hilang.
"Seperti lebih kental dan padat, tak seperti busa pada umumnya cenderung berair," ungkapnya.
Hendik pun menyakini, ini merupakan fenomena alam yang tak biasa terjadi di wilayah Pujiharjo. Kehadiran busa mengundang banyak perhatian warga desanya dan daerah lain. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini