"Maka, Perpres nomor 125, seharusnya Pemda juga ikut bertanggung jawab, kami nggak punya resources," kata Yasonna di kantor Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jaksel, Jumat (26/1/2018).
Yasonna mengatakan para pencari suaka di Kalideres itu merupakan imigran mandiri. Menurutnya, mereka terdaftar secara resmi di UNHCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yasonna menjelaskan pihaknya juga telah mencoba menampung para pencari suaka yang ada di Indonesia. Namun rudenim yang tersedia memang tak cukup.
"Nah yang ilegal imigrant, pengungsi seperti Afganistan, Iran, Srilangka, itu ditangani IOM, sebagian ditangani oleh UNHCR sebagian ada yang di community houses. Itu ada tapi sebagian di detensi kami tapi detensi kami terbatas, nggak cukup menampung yang sangat besar jumlahnya," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan untuk menangani para pencari suaka yang telantar di trotoar ini. Para pencari suaka ini, menurutnya, harus segera difasilitasi atas nama kemanusiaan.
"Pagi ini tim kita akan berhubungan dengan Ditjen Imigrasi agar mereka tidak telantar karena, bagaimanapun, kalau ada pengungsi datang, itu ada aturannya," kata Anies pagi tadi.
Baca juga: Begini Suasana Pencari Suaka Saat Malam Tiba |
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan para imigran akan ditampung di panti sosial. Menurutnya, para pencari suaka dari Afganistan dan negara lainnya harus diberi tempat yang layak.
"Kita akan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri karena itu (trotoar) fungsinya untuk pejalan kaki, jadi mereka harus dikasih tempat yang layak," ujarnya. (knv/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini