Siswi Lamongan yang tunggakan SPP-nya dibayar oleh polisi adalah Lailatul Fitriyah, siswi SMA Muhammadiyah Babat. Fitriyah yang masih kelas 12 ini mempunyai tunggakan kekurangan pembayaran SPP yang sebagian tidak ditanggung oleh BSM selama 6 bulan.
Selain itu, Fitriyah juga masih menunggak pembayaran beberapa paket buku LKS yang tidak bisa ia bayar. Fitriyah mengaku, sebenarnya tidak ingin menunggak pembayaran, hanya saja, Fitriyah yang yatim sejak kecil karena ditinggal oleh bapaknya ini memang belum mampu untuk melunasi tunggakan tersebut.
Fitriyah kini menjalani hidup hanya dengan Ibunya, Kesmiri, yang berprofesi sebagai tukang pijat. "Saya sering memikirkan bagaimana membayar tunggakan ini, padahal sebentar lagi saya sudah mau lulus," aku Fitriyah kepada detikcom di rumahnya, Roworejo Gg 5, Banaran, Babat, Lamongan, Senin (22/1/2018).
Selama ini, Fitriyah hanya bisa berdoa dan pasrah mendengar janji dari ibunya yang menyanggupi akan membayar jika sudah punya uang. "Beban mental juga ketika teman-teman bertanya," kata Fitriyah yang tetap sabar dan iklas menerima.
![]() |
Doa dan harapan Fitriyah akhirnya terjawab ketika seorang polisi Lamongan, Bripka Purnomo, tergugah untuk meringankan beban Fitriyah. Anggota Sat Lantas Polsek Babat ini tergugah setelah mendengar kabar dari seorang tetangga Fitriyah.
Purnomo langsung mendatangi rumah Fitriyah. Di situ Purnomo diterima oleh Kesmiri yang kebetulan sedang memijat
"Bu, nopo leres Fitriyah gadah tunggakan pembayaran buku dateng sekolahan (bu, apa benar Fitriyah punya tunggakan buku di sekolah,)," kata Purnomo menirukan pertanyaannya kepada Kesmiri.
Mendapat jawaban yang pasti dari Kesmiri, Purnomo kemudian datang ke SMA dan bertanya tentang keberadaan Firtiyah serta keluh kesah Fitriyah kepada salah seorang guru. "Dari sekolah, akhirnya Fitriyah mendapat keringanan dan dibebaskan untuk tidak membayar SPP, tapi untuk uang LKS masih harus membayar," kata Purnomo yang langsung melunasi tunggakan uang LKS Fitriyah sebesar Rp 370 ribu menggunakan uang operasional Bhabinkamtibmas yang ia dapat setiap bulannya.
Kini, Fitriyah dan ibunya pun mengaku senang dan haru. Pasalnya, mereka telah terbebas dari uang tunggakan sekolah. "Saya merasa terharu begitu tahu kalau uang tunggakan anak saya dibayar oleh Pak Purnomo," kata Kesmiri yang mengaku mendapat kabar pelunasan tunggakan anaknya tersebut langsung dari sekolah anaknya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini