Pantauan di kawasan Tanah Abang, Jalan Jatibaru Raya, Senin (22/1/2018), ada tiga unit angkot yang berhenti di pinggir jalan. Pintu angkotnya dalam keadaan terkunci.
Para sopir angkot memilih ngopi di pinggir jalan. Saat ada penumpang akan naik, mereka bilang angkot libur untuk demo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, kita gelar aksi mogok. Gara-gara penutupan jalan. Aksi kita paling dua atau tiga hari, sampai tuntutan terpenuhi," kata sopir angkot M10, Yono, di lokasi, Senin (22/1/2018).
Menurut Yono, angkot-angkot yang mogok merupakan angkot jurusan Tanah Abang. Ada empat rute angkot, yaitu M08, M09, M10, dan M11.
![]() |
Yono dan rekan-rekannya meminta agar angkot bisa kembali melintas di depan Stasiun Tanah Abang. Menurutnya, sejak Jalan Jatibaru Raya ditutup Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menata PKL, pendapatannya turun drastis.
"Sebelumnya, buat setoran Rp 200 ribu bisa. Sekarang Rp 100 ribu saja susah. Sering ribut sama pemilik mobil," ucap Yono.
Selain itu, Yono menyesalkan tindakan dari petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Berhenti sedikit ditilang. Terus bahkan mobil juga ditendang-tendang," ucap Yono.
Lalu lintas di lokasi terlihat padat. Di Jalan Jatibaru Raya, banyak Bajaj yang ngetem menyambut penumpang dari Stasiun Tanah Abang. (aik/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini