"Pemasangan yang itu girder tiba-tiba ambruk saat mau dipasang," kata Kapolsek Pulogadung, Kompol Sukadi saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (22/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang prosedur standar operasinya sudah bagus, jadi korban tidak terlalu parah, hanya lecet, dan ada yang satu harus di-roentgen. Kita belum tahu hasilnya," ucapnya.
Sukadi menambahkan, polisi masih memeriksa saksi untuk mengetahui penyebab kejadian itu. Untuk sementara, dia menyimpulkan kejadian itu murni kecelakaan kerja.
"Dari kasatmata dicek ke lokasi tadi, sementara murni kecelakaan (kerja)," tambahnya.
Beton proyek LRT roboh pada Senin (22/1) sekitar pukul 00.10 WIB dan mengakibatkan lima orang menjadi korban luka. Para korban luka telah dirawat di rumah sakit.
Sebanyak tiga korban luka sudah kembali ke rumah masing-masing. Direktur Utama Jakarta Propertindo (JakPro) Satya Heragandhi, yang menangani proyek tersebut, tengah menelusuri penyebab robohnya beton untuk LRT itu.
"Iya, ini kejadiannya di-P21, lagi ditelusuri (penyebabnya), lagi dikumpulkan datanya. Kami sedang mendekati area lokasi," kata Satya kepada detikcom, Senin (22/1). (ibh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini