Belum Diautopsi, Bangkai Orangutan Tanpa Kepala Sudah Dikubur

Belum Diautopsi, Bangkai Orangutan Tanpa Kepala Sudah Dikubur

Aditya Mardiastuti - detikNews
Rabu, 17 Jan 2018 19:06 WIB
Kuburan orangutan yang mati (dok. Centre for Orangutan Protection)
Jakarta - Centre for Orangutan Protection (COP) menyesalkan bangkai orangutan yang ditemukan mati tanpa kepala langsung dikuburkan. COP meminta bangkai orangutan itu diautopsi agar diketahui penyebab kematiannya.

"Tindakan tergesa-gesa BKSDA Kalteng sangat disayangkan, tidak ada data. Ini kematian yang cukup tidak wajar," kata Manajer Perlindungan Habitat COP Ramadhani saat dihubungi via telepon, Rabu (17/1/2018).

Bangkai orangutan itu ditemukan mengambang di Jembatan Kalahien, Sungai Barito, Buntok, Kalimantan Tengah, pada Senin, 15 Januari 2018. Kondisi bangkai itu saat ditemukan sudah membusuk, tanpa kepala, dan penuh luka. Ramadani menyebut kematian orangutan itu tidak wajar sehingga perlu diautopsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini terulang lagi, sangat disesalkan sih. Kalau melihat lokasi pernah juga teman-teman dari BOSF NM evaluasi orangutan di kawasan itu memang ada beberapa kantong titik habitat orangutan. Kalau dilihat di peta memang ada perusahaan yang membuka kawasan di situ. Jadi memang seharusnya BKSDA bisa turun dengan niatan yang bisa membongkar kasus ini," urainya.



Dari catatan COP, dalam rentang 2011-sekarang, sudah ada 10 orangutan yang mati di wilayah Kalimantan Tengah. Dari 10 kasus itu, hanya 1 yang berhasil dibawa ke meja hijau lantaran menjadi viral di media sosial.

"Dari catatan kami, entah dari temuan temuan tengkorak, bangkai, ada 10 kasus yang tercatat dengan Kalahien. Hanya 1 yang sampai pengadilan awal 2017, itu orangutan ditembak, dimasak, dan dimakan, dan heboh di sosmed. Itu kasusnya bisa naik ke pengadilan," tutur Ramadhani.

Ia menyayangkan pengusutan kasus pembunuhan satwa dilindungi itu macet. Ramadhani berharap tak ada lagi kasus serupa.

"Ini sesuatu yang disayangkan, harusnya kita sama-sama belajar, tidak sesimpel itu BKSDA mengolah temuan bangkai orangutan dengan datang mencatat kemudian dikubur. Kami berdiskusi dengan tim dokter kami peluangnya untuk diautopsi masih ada sampai hari ini. Tapi kalau keputusan sampai besok tidak dibongkar, kemungkinan akan susah mengambil datanya," katanya.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Dusun Sebelah AKP Budiono mengaku telah memeriksa lima saksi terkait penemuan bangkai orangutan itu. "Polsek Dusun Selatan sudah memeriksa saksi-saksi yang melihat pertama, evakuasi, mengubur sudah diperiksa semua. Tentunya kami terus melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian," ucap Budiono.

Budiono mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan BKSDA Kalimantan Tengah sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat itu. Hasilnya diputuskan bangkai orangutan tersebut langsung dikuburkan.

"Karena baunya sudah menyengat, kita menunggu BKSDA Korwil 3, karena mereka juga kekurangan tenaga ahli untuk menindaklanjuti itu jadi dikubur. Karena bukan mayat manusia harus cepat dikubur kan, kalau bangkai ini dikubur kalau diperlukan untuk autopsi dibongkar lagi," jelasnya. (ams/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads