Wiranto Tolak Jadi Ketum Lagi, OSO: Dia Tak Bisa Dibohongi

Wiranto Tolak Jadi Ketum Lagi, OSO: Dia Tak Bisa Dibohongi

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 17 Jan 2018 14:07 WIB
Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Oesman Sapta Odang (OSO) menanggapi soal usulan dari kubu 'Ambhara' yang meminta Wiranto menjabat kembali Ketua Umum Hanura. Menurut OSO, Wiranto telah mempelajari semua masalah di internal partai sehingga menolak tawaran tersebut.

"Ya, itu Pak Wiranto menolak versi Ambhara. Itu haknya Ambhara. Itu haknya Pak Ketua Dewan Pembina. Karena mungkin Pak Wiranto telah mempelajari semua masalah dan Pak Wiranto kan bukan anak kemarin, tak bisa dibohong-bohongi," kata OSO di Hotel Manhattan, Setiabudi, Jakarta, Rabu (17/1/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


OSO juga meyakini Wiranto satu suara dengannya. Wiranto, ditegaskan OSO, tak akan menyetujui usulan munaslub dari kubu 'Ambhara'.

"Jadi insyaallah sudah diungkapkan banyak hal dengan Pak Wiranto. Sehingga Pak Wiranto mengambil kebijakan yang mengatakan tak ada munaslub," ujarnya.

Sebelum menghadiri rapat di Manhattan, OSO mengaku telah berbicara langsung dengan mantan Panglima ABRI tersebut. Wiranto juga telah menyampaikan sikap terkait gejolak di Partai Hanura.

"Saya baru ketemu Pak Wiranto. Saya tanya, Pak Wiranto sudah memberikan keterangan pers tadi dan pers semua tahu, media semua tahu di Istana. Dan saya mendampingi beliau."


Sebelumnya diberitakan, Hanura kubu 'Ambhara' menilai Wiranto perlu diusung kembali menjadi ketua umum setelah memecat Oesman Sapta Odang (OSO). Namun Wiranto, yang saat ini menjabat Menko Polhukam, menolak usulan itu karena tidak mau merangkap jabatan.

"Nggak, saya dari dulu mengatakan soal rangkap jabatan tugas menteri, apalagi Menko Polhukam, jangan terganggu dengan urusan politik praktis," kata Wiranto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (17/1). (knv/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads