"Itu mesti dilakukan penyelidikan dulu supaya tahu persis," ujar Joseph ketika dihubungi detikcom, Senin (15/1) malam.
Ia tidak mau berspekulasi soal penyebab kejadian. Menurutnya, untuk memastikan penyebabnya, harus dilakukan penyelidikan oleh ahli konstruksi. Misalnya melihat desain awal gedung tersebut, apakah kelebihan beban atau bobotnya serta bagaimana perawatannya dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tragedi Aneh Ambruknya Selasar BEI |
"Investigasi dari tim ahli konstruksi, jadi dilihat semuanya. Pertama, dari sisi bangunnya ini sudah lama operasi, dilihat dari maintenance, harus dilihat dari semua sisi apa yang menyebabkan gagal," ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sertifikat laik fungsi (SFL) gedung BEI akan berakhir pada 25 Januari 2018. Menanggapi hal itu, Joseph menyatakan sebenarnya SFL hanyalah masalah administrasi.
"Itu kan masalah administrasi, kita lihat desain, pemakaian, penggunaan, kalau itu kan soal kewajiban administrasi dan barangnya. Sama kayak STNK mobil habis, tapi ya mobilnya masih bagus. Kalau mau lihat karena apa ambruknya harus dilihat teknisnya," ucapnya.
Ia mengatakan gedung tersebut masih tergolong muda karena masih berusia muda karena selesai dibangun pada 1997-1998. Ia menyatakan biasanya ambruknya bangunan terjadi ketika adanya pembangunan proyek. Tapi, jika tidak ada, desain gedung harus dicek saat pembangunan dan berapa bobot kapasitasnya.
"Ini gedungnya sudah dipakai, kalau biasanya proyeknya lagi dibangun apakah dilihat SOP atau pembangunan tapi ini kan sudah dipakai, mesti dilihat juga kalau dulu didesain untuk apa, bobotnya untuk berapa orang, selama ini kegunaannya untuk apa," sambungnya.
Seperti diketahui, ambruknya selasar pada pukul 11.56 WIB, Senin (15/1), menyebabkan 75 orang terluka. Kebanyakan korban luka merupakan mahasiswa Universitas Bina Darma, Palembang, yang sedang melakukan kunjungan.
Para korban ditangani sejumlah rumah sakit, yakni RS Pusat Pertamina, RS Jakarta, RS Siloam, dan RSAL Mintohardjo. Lima orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang. (yld/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini