Tragedi Aneh Ambruknya Selasar BEI

Tragedi Aneh Ambruknya Selasar BEI

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 16 Jan 2018 08:00 WIB
Selasar Tower II Bursa Efek Indonesia Ambruk (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Selasar Tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) Senayan, Jakarta Selatan ambruk. Akibat peristiwa itu puluhan mahasiswa yang ada di atas selasar jatuh dan orang yang berada di bawahnya pun tertimpa puing.

Kejadian itu terjadi pada pukul 11.56 WIB Senin (15/1) kemarin ada 75 orang yang terluka. Kebanyakan korban luka merupakan mahasiswa Universitas Bina Darma, Palembang, yang sedang melakukan kunjungan industri ke BEI.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Korban luka yang dirawat di RSAL Mintohardjo sebanyak 17 orang, di RS MRCCC Siloam 31 orang, di RSPP 7 orang, dan di RS Jakarta 20 orang. Dilaporkan, sejumlah korban mengalami patah tulang.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio sempat membantu proses evakuasi korban. Setelah kejadian dia langsung memanggil pengurus gedung terkait hal ini.


Pihak pengelola gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut Tower II lokasi ambruknya selasar belum pernah direnovasi. Tower II dibangun pada 1997-1998.

"Untuk daerah sana (Tower II) nggak ada," kata Director of Cushman & Wakefield Indonesia Farida Riyadi di gedung BEI, Senin (15/1/2018).

Namun pemeriksaan bangunan dipastikan Farida dilakukan berkala setiap tahunnya. Pemeriksaan terakhir dilakukan pada Mei 2017. Ada 20 penyewa (tenant) pada Tower II.

Sementara itu pasca keajadian polisi langsung melakukan penyelidikan dengan melibatkan Puslabfor. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan kejadian tersebut terasa aneh karena gedung BEI secara kasat mata masih sangat bagus.


"Kalau orang Barat biasa sebut freak accident, kejadian aneh, 'nggak mungkin ah, tapi kejadian'. Kalau ini bangunan tua, ya iyalah. Tapi bangunan sebagus itu, ini menurut saya aneh tapi nyata," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).

Setyo mengatakan kepolisian akan memeriksa blueprint gedung dan kontraktor. Ia menjelaskan dalam blueprint akan terlihat gedung BEI dibangun dengan kekuatan yang bisa bertahan berapa tahun.

Jika bagian gedung roboh lebih cepat daripada batasan usia yang ditentukan, wajar bila ada kemungkinan kecerobohan pemeliharaan gedung.

"Bangunan punya blueprint. Pasti ada kekuatannya untuk berapa tahun. Misalnya kekuatannya dibangun untuk 25 tahun. Nah ini belum sampai 25 tahun (sudah roboh), lah ini ada apa. Pertanyaannya seperti itu," ujar Setyo.


"Gedung tinggi ada waktu tertentu dicek. Nggak mungkin nggak dicek. Memang ini mungkin lolos pengamatan. Freak accident tadi," tandas dia.

Hari ini Puslabfor Mabes Polri akan kembali melanjutkan penyelidikan untuk mengusut kasus ini. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin juga berencana ke Jakarta untuk menengok kondisi mahasiswa asal Palembang yang jadi korban dari peristiwa ini. (yld/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads