Pada akhirnya, dia tahu uang yang masuk ke rekeningnya berasal dari Biomorf Mauritius. Perusahaan itu merupakan milik Johannes Marliem, saksi perkara tersebut yang telah meninggal dunia di New York, Amerika Serikat (AS).
"Saya tahu pas mutasi rekening OCBC Singapura. Kebetulan bank di Singapura per Januari, saya pengin tahu siapa yang kirim," ujar Neni ketika menjadi saksi dalam sidang terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Neni mengaku tidak mengenal perusahaan itu. Dia juga mengatakan tidak pernah berbisnis dengan PT Biomorf Mauritius.
"Pernah melakukan bisnis (dengan Biomorf) Mauritius?" tanya hakim.
"Tidak kenal, Pak," ucap Neni.
Neni hanya tahu uang itu adalah barter dolar dan hanya numpang lewat. Dia menyebut ada 2 kali uang masuk ke rekeningnya, masing-masing USD 500 ribu dan USD 300 ribu.
"Itu barter Pak, jadi itu uang titipan," ucap Neni.
"Jadi uang yang titip siapa?" tanya hakim.
"Justru saya mau cari. Money changer ada rekening masuk dapat poin," kata Neni.
Dalam persidangan sebelumnya, terungkap cara keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, memasukkan uang ke Indonesia dari luar negeri tanpa transfer bank. Cara barter dolar ala Irvanto itu menggunakan jasa money changer.
KPK menyebut benang merah aliran uang itu menuju Novanto. Dalam surat dakwaan Novanto, nama Irvanto memang disebut sebagai salah satu perantara uang. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini