"Hari Senin batas waktu yang kita minta kepada Facebook, melalui manajer pengolaan gedung disaksikan Kapolres dan Dandim. Jelas itu instansinya. Yang kedua kita tunggu sampai Senin jika tidak ada jawaban, baru kita bergerak lagi. Apakah bergeraknya seperti tadi, Kita menuntut pemerintah untuk berpartisipasi untuk membela rakyatnya. Kita minta tunggu sampai Senin," kata Eggi di Jalan Gatot Subroto, Jaksel, Jumat (12/1/2018).
Eggi tak mau berandai-andai terkait sikap yang akan diambil selanjutnya jika Facebook tak memberikan jawaban. Dia bersama sejumlah pihak akan mendiskusikannya terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, salah seorang perwakilan lainnya, Bernard Abdul Jabbar, mengaku tak tahu sama sekali alasan pihak Facebook tak berada di kantor. Padahal menurutnya polisi sebelumnya telah mencoba untuk menggelar mediasi.
"Facebooknya tidak ada sama sekali. Menurut apa yang dilaporkan Polda Metro Jaya nggak cuma satu hari ini tapi sudah 3 hari kantor Facebook nggak ada orangnya. Sudah ditanyakan ke manajemennya juga nggak tahu, enggak ngerti nomor teleponnya. Itu yang kami dapatkan infonya," imbuhnya.
Massa menuntut Facebook memberikan klarifikasi terhadap pemblokiran sejumlah akun petinggi FPI. Massa juga meminta jawaban pemblokiran sejumlah akun grup FPI.
"Sudah kasih tahu bahkan Kapolres Jakarta Selatan Mardiaz, sudah melakukan upaya mediasi tapi juga belum bisa ketemu . Polda Metro Jaya juga sudah 3 hari berusaha nemuin tapi juga nggak pernah ketemu. Artinya ini kantor saja," sambungnya.
Facebook menanggapi protes soal pemblokiran yang disampaikan massa FPI. Pihak Facebook menyampaikan ingin agar semua penggunanya merasa aman dan nyaman menggunakan media sosial tersebut.
"Kami ingin agar semua orang yang menggunakan Facebook merasa aman dan nyaman saat mereka berbagi cerita maupun berhubungan dengan teman dan keluarganya," demikian pernyataan resmi Facebook kepada detikINET, Jumat (12/1/2018).
(knv/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini