"Ya nggak benar. Jadi Partai Gerindra ini partai yang dalam proses pilkada itu selalu mengedepankan kepentingan bangsa kepentingan negara di atas kepentingan parpol," ujar Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria saat dihubungi wartawan.
Riza masuk ke soal Pilkada DKI 2012. Saat itu Gerindra, kata Riza, berani mengusung pasangan Jokowi-Ahok saat partai lain mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Saat itu Gerindra memohon kepada Ketum PDIP Megawati agar Jokowi diperbolehkan maju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panjang-lebar, akhirnya Megawati menyetujui pencalonan Jokowi-Ahok. Namun masalah uang sempat merintangi niat tersebut. Akhirnya, kata Riza, Gerindra mengeluarkan duit untuk Jokowi-Ahok.
"Ada masalah lain di situ, apa? Ternyata pasangan (Jokowi-Ahok) ini tidak punya uang. Bagaimana dengan uang? Dipertanyakan. Bagaimana pembiayaan pilkada? Ketika itu Bapak Prabowo, Pak Hashim, menyampaikan, 'Kita akan siap mencarikan dananya.' Partai Gerindra ketika itu Pak Hashim ketika itu sampai Rp 62,5 miliar itu keluar uang untuk kepentingan Pilkada DKI Jokowi-Ahok," tutur Riza.
![]() |
"Apa artinya di situ? Kami bukan partai yang meminta, apalagi mengambil uang dari pasangan calon. Tapi buktinya kami justru partai yang mengeluarkan uang untuk kepentingan pasangan calon," tegas dia.
Pernyataan La Nyalla terkait Pilgub Jatim dan permintaan uang oleh Prabowo bisa dilihat di 20detik.com
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini