"Pertanyaannya, apakah saya akan dukung Prabowo 2019? Mohon maaf, ini saya orang bego kalau masih mendukung Prabowo Subianto," ucap La Nyalla dalam konferensi pers di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2017).
Bagi La Nyalla, cukuplah berjuang di Gerindra. Dia mengaku disia-siakan Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan La Nyalla terkait hal ini bisa dilihat di 20detik.com
La Nyalla yakin pengikutnya di Jatim sepemikiran dengan dirinya. Ditegaskan La Nyalla, kini Gerindra tinggal kenangan.
"Dan saya yakin seluruh kader saya di Jatim itu tidak mau mendukung Prabowo Subianto. Ini sudah selesai. Jadi, kalau ditanya saya masih mau sama Gerindra, (jawabannya) tidak," tegas La Nyalla.
La Nyalla menggelar jumpa pers dan mengungkap adanya permintaan duit dari Prabowo. Dia mengaku pertama kali dimintai duit untuk uang saksi pada 9 Desember 2017 lalu. Namun, La Nyalla tak merinci uang saksi ini untuk ajang pesta demokrasi yang mana.
"Ada saat tanggal 9 itu yang ditanyakan uang saksi. Kalau siapkan uang saksi, saya direkom tapi kalau uang saksi dari 68.000 TPS dikali Rp 200.000 per orang dikali 2 berarti Rp 400.000. Itu sekitar Rp 28 miliar. Tapi, yang diminta itu Rp 48 miliar dan harus diserahkan sebelum tanggal 20 Desember 2017. Nggak sanggup saya,ini namanya saya beli rekom, saya nggak mau," ujar La Nyalla.
Fadli Zon membantah tudingan La Nyalla. Fadli menegaskan Prabowo tak pernah meminta duit ke mantan Ketum PSSI itu. Kalaupun ada pembahasan soal duit, itu terkait kesiapan La Nyalla, bukan untuk kepentingan pribadi.
"Kalau dari Pak Prabowo nggak ada ya, dan saya tidak pernah mendengar dan juga menemukan bukti semacam itu ya," kata Fadli Zon kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/1/2018). (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini