KPK: Kita Lihat Dulu Siapa yang Dibuka Perannya oleh Novanto

Jakarta - KPK masih mempertimbangkan pengajuan diri Setya Novanto sebagai justice collaborator (JC) atau saksi pelaku yang bekerja sama. KPK akan melihat lebih dulu siapa aktor yang lebih besar yang ingin diungkap Novanto.

"Tentu kami harus lihat dulu siapa saja pihak-pihak yang akan dibuka perannya oleh SN (Setya Novanto)," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).

Selain itu, KPK masih akan melihat konsistensi Novanto menjalani persidangan. Pengakuan Novanto terlibat kasus korupsi itu pun ditunggu KPK karena memang merupakan salah satu syarat mendapatkan justice collaborator.

Baca juga: Buku Hitam dan Niat Novanto Ungkap Nama Besar di Kasus e-KTP

"Dan apakah di persidangan dan ke depan apakah SN konsisten terbuka dan juga mengakui perbuatannya," ucap Febri.

Apabila nantinya Novanto mendapatkan status itu, hukuman Novanto bisa jadi lebih ringan. "Yang pasti suratnya sudah disampaikan ke KPK. Kalau seseorang dikabulkan sebagai justice collabolator, ini konsep normalnya secara umum, tentu ancaman hukumannya bisa lebih rendah," kata Febri.

Pasal yang saat ini dikenakan pada Novanto ancaman hukumanya adalah seumur hidup. Novanto dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

"Pasal 2, pasal 3 ini ancaman hukumannya seumur hidup. Jadi sangat tinggi saya kira," ujarnya. (HSF/dhn)