Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mulyo Hutomo menjelaskan, dari camera trap yang terpasang di lokasi perkebunan PT Tabung Haji Indo Plantation (TPHIP), Desa Tanjung Simpang, Pelangir, terlihat harimau itu duduk di tengah kebun sawit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak BBKSDA juga belum bisa pastikan apakah jenis jantan atau betina harimau yang tertangkap kamera tersebut.
"Karena kalau hanya berdasarkan foto saja sulit mengidentifikasi jenis kelaminnya," kata Mulyo.
Walau belum bisa dipastikan, menurut Mulyo, dari kamera yang terpasang, harimau yang masih muda itu ada beberapa kali tertangkap kamera. Sehingga kemungkinan besar harimau yang tertangkap kamera itu bisa diduga sebagai pemangsa Jumiati.
"Itu baru dugaan. Untuk memastikan kita akan melakukan tes DNA, dengan cara menyisir di sekitar lokasi mencari kotoran harimau dan bulunya. Bila nanti harimaunya bisa tertangkap, baru kita cocokkan DNA-nya lewat tim medis," kata Mulyo.
Sebagaimana diketahui, Jumiati tewas setelah dimangsa harimau di lokasi perkebunan sawit, Rabu (3/1). Kondisinya mengenaskan, kakinya dimangsa dan di lehernya terdapat bekas gigitan harimau. (nkn/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini