Djarot mengawali karier di bidang eksekutif sebagai Wali Kota Blitar, Jawa Timur. Djarot memimpin 'kota proklamator' selama dua periode (2000-2005 dan 2005-2010).
![]() |
Selang empat tahun kemudian, Djarot, yang baru saja menjadi anggota DPR dari Fraksi PDIP di Pemilu 2014, langsung 'dipinang' Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Wagub DKI Jakarta. Ini lantaran Ahok menjabat gubernur menggantikan Joko Widodo, yang dilantik menjadi presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Duet Ahok-Djarot berlanjut hingga Pilgub DKI Jakarta 2017. Namun pasangan ini kalah di putaran kedua dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Djarot juga pernah menjadi pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta pasca-vonis terhadap Ahok terkait kasus penodaan agama. Setelah vonis Ahok dinyatakan inkrah dan dieksekusi ke Mako Brimob, Djarot dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta definitif hingga Oktober 2017.
![]() |
Selepas masa jabatan di DKI Jakarta habis, Djarot dispekulasikan diusung PDIP maju ke Pilgub Jatim. Namun PDIP akhirnya mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas.
Lama tak terdengar, Djarot ternyata dipersiapkan PDIP untuk Pilgub Sumut 2018. Ia juga beberapa kali melempar kode soal kesiapannya maju ke Pilgub Sumut.
Baca juga: Djarot Serius Maju di Pilgub Sumut 2018 |
Meski demikian, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri batal mengumumkan Djarot menjadi cagub Sumut hari ini. Alasannya, nama-nama cawagub pendamping Djarot belum final.
Beberapa nama disebut-sebut menjadi cawagub Djarot. Sebut saja staf ahli timnas Indonesia Sihar Sitorus hingga Wagub Sumut Nurazizah Marpaung.
"Sekarang masih diproses semua. Kemungkinan ada salah satunya ya itu (Sihar Sitorus). Ada 3 atau 4 nama," ujar Djarot saat ditemui di kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018). (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini