Ini Pengakuan Mantan Suami Ibu yang Sekap Tiga Anaknya di Malang

Ini Pengakuan Mantan Suami Ibu yang Sekap Tiga Anaknya di Malang

Muhammad Aminudin - detikNews
Rabu, 03 Jan 2018 13:44 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Malang - ALK (47), mengurung tiga anaknya selama berbulan-bulan di rumahnya Jalan Wachid Hasyim, Sudimoro, Bululawang, Kabupaten Malang. Kini, ketiga putrinya bersama ayahnya RM.

Rumah RM, mantan suami ALK berada tak jauh dari pengurungan. Hanya sekitar 150 meter saja. Memang benar, saat detikcom menelusuri dan berhasil menemukan kediaman RM, terlihat ketiga bocah KN (13), ZS (11), dan DNZ (6) di rumah tersebut. Mereka duduk santai di ruang tamu, namun karena ada tamu RM meminta mereka masuk ke ruang tengah.

"Iya benar, ini anak-anak sudah sama saya, setelah kemarin didatangi petugas," sebut RM ditemui detikcom di kediamannya, Rabu (3/1/2018).

RM mengaku lega, ketiga putrinya bisa dikeluarkan. Dan nantinya mereka bisa melanjutkan sekolah lagi. "Saya itu hanya maunya mereka bisa sekolah. Yang dua masih di MI (Madrasah Ibtida'iyah), yang paling besar sudah lulus tapi tak melanjutkan," ujarnya.

RM mengaku telah bercerai dengan ALK sejak empat tahun lalu. Selama itu, ketiga putrinya dipaksa untuk tinggal bersama ibunya. RM sendiri bekerja sebagai guru dan bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selama berpisah, RM bukan tidak pernah menghiraukan ketiga anaknya. Hampir setiap pekan dirinya bertandang ke rumah ALK, khusus untuk memberi makanan bagi anak-anaknya.

"Memang rumah ditutup rapat, saya terakhir kesana dua pekan lalu. Karena sudah bercerai, saya datang hanya sampai di ruang tamu saja, setelah memberi kebutuhan anak-anak, saya pulang lagi," cerita RM.

Seiring perjalanan waktu, RM khawatir dengan masa depan ketiga putrinya yang tak boleh bersekolah. Dia pun kemudian mengadu kepada kepala desa soal dugaan pengurungan itu. "Saya sampaikan ke desa, saya prihatin kenapa dikurung begitu dan tak boleh sekolah," ujarnya.

Menurut dia, apa yang dilakukan mantan istrinya sungguh berlebihan. Meskipun faktanya tak sampai melakukan penyekapan, melainkan ketiga putrinya dilarang untuk keluar rumah.

"Sebenarnya bukan disekap, yang artinya dikurung dalam satu ruangan. Tapi hanya tidak boleh keluar rumah. Kalau makan minum masih diberikan, kalau keluar harus bersama ibunya, tapi belum tentu setiap hari," tutur RM.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang Pantjaningsih Sri Redjeki membenarkan tiga anak yang disekap ibunya sudah di tangan ayahnya.

"Anak-anak itu sekarang ikut bersama ayahnya, setelah dapat kita jangkau dengan mengevakuasi dari rumah di mana dikabarkan telah dilakukan penyekapan," ujar Pantja saat dihubungi detikcom. (fat/fat)
Berita Terkait