Ketua Bidang Hukum dan Disiplin Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menembak Indonesia (PB Perbakin) ini merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII (Banjarnegara, Kebumen, dan Purbalingga). Dia bisa dikatakan 'populer' sebagai anggota DPR.
Di parlemen, sejak periode 2009-2014, Bamsoet duduk di Komisi III DPR. Sepak terjangnya di periode itu cukup sering disorot publik bersama Sarifuddin Sudding (Hanura) dan Ahmad Yani (PPP). Mereka disebut sebagai trio SBY (Sudding, Bamsoet, Yani). Salah satu sepak terjang trio SBY yang menonjol adalah saat 'menggagalkan' Ruhut Sitompul (Partai Demokrat) menjadi Ketua Komisi III DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada periode DPR saat ini, mantan wartawan itu awalnya duduk sebagai anggota Komisi III DPR, namun kemudian diberi jabatan ketua pada era Setya Novanto menjadi Ketum Golkar.
Pada 2017, Bamsoet menjadi anggota Pansus Hak Angket KPK. Pansus ini dicap publik sebagai alat untuk melemahkan KPK, meskipun terus dibantah dengan dalih ingin menguatkan komisi antikorupsi itu.
Keputusan pembentukan Pansus Hak Angket KPK tercetus saat Komisi III DPR menggelar rapat bersama KPK pada Selasa (18/4/2017). Setelah rapat hingga Rabu (19/4) dini hari, Komisi III DPR sepakat menggulirkan hak angket untuk menyelidiki kinerja KPK.
Sesaat sebelum hak angket digulirkan, Komisi III DPR dan KPK berdebat panas soal wacana membuka rekaman pemeriksaan Miryam S Haryani. Bamsoet saat itu mengikuti rapat tersebut.
Nama Bamsoet kini dipertimbangkan sebagai salah seorang calon Ketua DPR. Sejumlah elite Golkar, seperti Firman Soebagyo, mendukung pencalonan Bamsoet. Firman bahkan sempat mengatakan nama Bamsoet sebagai calon Ketua DPR sudah ada di meja Sekretaris Kabinet. Namun klaim Firman dibantah oleh Seskab Pramono Anung. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini