Kata Ganjar soal Tudingan KPK Sengaja Hilangkan Nama Politikus PDIP

Kata Ganjar soal Tudingan KPK Sengaja Hilangkan Nama Politikus PDIP

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Sabtu, 23 Des 2017 04:20 WIB
Ganjar Pranowo (Usman Hadi/detikcom)
Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak takut namanya ikut diseret Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP. Pengacara Novanto dalam eksepsinya menuding KPK sengaja menghilangkan nama politikus PDIP, termasuk Ganjar.

"Siapa yang nyeret? Andi Narogong saja bilang nggak ngasih," ujar Ganjar setelah menghadiri acara sewindu haul Gus Dur di Jl Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2017) dini hari.

Meski begitu, Ganjar mengaku siap bila kembali dipanggil KPK terkait kasus ini. Ganjar menegaskan dirinya siap bersikap transparan.


"Oh nggak (takut), kalau kita mau berantas korupsi, jangan pernah takut, jangan pernah ragu, nggak ada sedikit pun takut," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar pun menyatakan bukan hanya namanya yang hilang. Dia mengatakan masih banyak nama lain yang disebut hilang dalam dakwaan Novanto.

"Ada sederet pimpinan namanya hilang, dari partai-partai semua namanya hilang, baca eksepsinya," tutur Ganjar.

Sebelumnya diberitakan, pengacara Novanto menyebut KPK secara sengaja menghilangkan nama-nama politikus PDI Perjuangan dalam surat dakwaan kliennya. Pengacara Novanto mempertanyakan hilangnya nama-nama orang tersebut yang sebelumnya masuk surat dakwaan terdakwa korupsi e-KTP yang berbeda.

"Ganjar Pranowo dinyatakan menerima fee USD 520 ribu, Yasonna Laoly USD 84 ribu, Olly Dondokambey dikatakan menerima fee USD 1,2 juta. Namun dalam surat dakwaan Andi Narogong dan dakwaan Setya Novanto, nama-nama tersebut dihilangkan secara sengaja," ujar anggota tim penasihat hukum Novanto membacakan nota keberatan (eksepsi) dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Rabu (20/12). (adf/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads