"Ya, tentunya kita lihat perkembangan dari pleno dan dari jadwal munaslub itu sendiri dan berdasarkan mekanisme yang ada di Partai Golkar," ujar Airlangga di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).
Menurut Airlangga, pleno Golkar malam ini akan membahas soal mekanisme munaslub. Pembahasan juga termasuk soal pemilihan aklamasi terhadap dirinya untuk menjadi ketum menggantikan Setya Novanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya nanti akan dibahas dalam rapat pleno. Nanti dibahas di sini (rapat pleno)," jelas Airlangga.
Ketua Korbid Perekonomian Golkar ini menyatakan munaslub sudah harus digelar. Sebab, dalam rapat pleno pada 21 November lalu, diputuskan munaslub akan digelar setelah ada putusan praperadilan Novanto terkait status tersangkanya dalam kasus korupsi e-KTP.
Namun, sebelum putusan praperadilan Novanto esok hari, Kamis (14/12), hari ini dakwaan Novanto sudah dibacakan di sidang Pengadilan Tipikor. Dengan sendirinya, praperadilan Novanto pun gugur.
"Dari hasil pembacaan (dakwaan) tadi, tentunya ini seperti apa yang ditulis dalam rapat pleno tanggal 21 yang lalu," tuturnya.
"Saya rasa sih jadwalnya kemarin sudah jelas. Kalau hasil keputusan yang lalu kan sudah dijadwalkan munas luar biasa. Tunggu saja," imbuh Airlangga.
Mengenai adanya pihak-pihak yang tidak ingin munaslub digelar, Menteri Perindustrian itu mengingatkan soal syarat penyelenggaraan munaslub. Airlangga mengatakan syarat munaslub adalah adanya dukungan minimal dua pertiga dari 34 DPD I Golkar.
"Dalam rapat itu, berdasarkan pada aspirasi dari daerah. Kalau lihat hari ini 34 (DPD I Golkar) dari 34 sudah menghendaki munas luar biasa," papar Airlangga.
Dia mengatakan rapat pleno malam ini akan membahas soal panitia penyelenggara munaslub. Menurut Airlangga, munaslub akan digelar sebelum 20 Desember 2017.
"Desember ini sudah bisa diselesaikan. Nanti akan dibahas (panitia penyelenggara munaslub)," tutup Airlangga. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini