"Dengan menunjuk sendiri penggantinya padahal sudah jelas-jelas menyatakan pengunduran dirinya, Novanto sesungguhnya masih tak rela meninggalkan jabatan Ketua DPR. Dengan menunjuk Aziz, dia berharap bisa tetap mempengaruhi DPR melalui Aziz Syamsudin yang pasti sangat berutang budi kepada Novanto yang memberikannya jabatan itu," kata peneliti Formappi Lucius Karus kepada wartawan, Senin (11/12/2017).
Lucius mengkritik keras DPR yang seolah akan memenuhi permintaan Novanto untuk melantik Aziz jadi ketua DPR. Golkar juga akan tampak dilecehkan jika penunjukkan Aziz benar-benar direalisasikan oleh DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partai Golkar juga Nampak dilecehkan jika proses penunjukan Aziz ini berjalan sesuai keinginan Novanto. Bagaimana bisa kepengurusan yang aktif dianggap angin lalu saja oleh Novanto dengan menunjuk sendiri penggantinya di DPR," sambungnya.
Surat penunjukkan Aziz sebagai Ketua DPR sudah diterima pimpinan DPR dan dibahas di Badan Musyawarah. Namun kubu anti-Novanto melakukan perlawanan. Mereka menggalang dukungan menolak Aziz dan mengirim surat tandingan ke pimpinan DPR. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini