"Syal ini dibawa oleh salah satu orang Indonesia yang sudah hidup di Gaza beberapa tahun. Bapak ini adalah partner kita dalam memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh Palestina," kata Retno seusai acara pembukaan Bali Democracy Forum ke-10, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Jl BSD Grand Boulevard, Tangerang, Kamis (7/12/2017).
Retno mengatakan bantuan dari Indonesia juga dalam bentuk empowerment atau pemberdayaan terhadap para janda di daerah konflik tersebut. Salah satu bentuk karya nyatanya adalah syal yang dia kenakan itu.
"Dalam memberikan bantuan itu salah satunya adalah memberikan empowerment kepada para janda, dan syal ini dibuat para janda yang hidup di Gaza. Jadi cerita di balik syal ini sangat menarik karena dibuat para janda di Gaza," sambung Retno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekali lagi saya memakai syal ini karena ingin menunjukkan komitmen. Tidak hanya pemerintah Indonesia, tapi juga masyarakat Indonesia bahwa kita selalu bersama masyarakat Palestina," tegasnya. (hri/hri)