Sikap itu menurut Gatot terlihat dari proses pengantaran Hadi ke gedung DPR RI yang diikuti oleh KSAD dan KSAL. Hadi hari ini menjalani fit and proper test di DPR.
Gatot menjelaskan, KSAD dan KSAL merupakan lulusan Akabri Angkatan 1983. Hadi merupakan perwira tinggi lulusan 1986.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kemudian Pak KSAD, Pak KSAL datang ke sini mendampingi Pak Hadi. Bukan mendampingi, mengantar saja, mendampingi tidak boleh," kata Gatot di lobi gedung Nusantara II, Komplek DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
"Sebagai wujud, yang pertama, bahwa Bapak KSAL dan Bapak KSAD seniornya Pak Hadi secara akademik 3 tahun. KSAD dan KSAL '83, Pak Hadi '86," imbuhnya.
Dengan ikut mengantar Hadi menjalani fit and proper test di DPR, KSAD dan KSAL sudah menunjukkan sikap kesiapannya dipimpin Marsekal Hadi.
"Menunjukkan bahwa dengan mengantar ini KSAD dengan KSAL mengatakan kepada saya, siap untuk dipimpin Pak Hadi, begitu DPR sudah menyampaikan persetujuan dan Pak Hadi dilantik (sebagai Panglima TNI)," sambung Gatot.
Gatot mengatakan sikap siap dipimpin junior ini penting ditunjukkan oleh kedua kepala staf yang merupakan senior dari calon Panglima TNI. Pasalnya budaya senioritas di jajaran TNI, terang Gatot, menjadi isu di Akademi Militer.
"Ini penting, karena di dalam Akademi Militer AL itu, (budaya) senior dan yunior itu agak bagaimana. Tetapi dengan demikian maka KSAD dengan KSAL siap dipimpin Pak Hadi," jelas Gatot. (aud/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini