Anas yang juga bupati Banyuwangi itu mengatakan, inovasi adalah pilar pemerintah untuk mengakselerasi pelayanan publik.
"Inovasi harus jadi pilar semua program, keluar dari rutinitas. Karena kalau tidak, pemerintah daerah tidak bisa mengejar ekspektasi publik," ujar Anas seusai acara Jambore Inovasi Pelayanan Publik di Gubeng, Surabaya, Selasa (5/12/2017).
"Jadi ibarat kampanye, ibarat ya, ya ini memperkuat keyakinan publik bahwa inovasi-inovasi ini sudah jalan, bukan akan. Ya ini modal kampanyelah," imbuh Anas setengah berseloroh.
Dalam kesempatan tersebut, dua inovasi Banyuwangi masuk jajaran terbaik di Top 25 Inovasi Pelayanan Publik Jatim, yaitu program Smart Kampung dan 'Kembali ke ASI'. Acara tersebut dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo dan Deputi Kementerian PAN-RB Diah Natalisa.
Anas mengatakan, sejumlah inovasi Banyuwangi sebelumnya juga kerap masuk dalam jajaran inovasi terbaik tingkat nasional.
Ia mencontohkan ada tiga inovasi Banyuwangi yang mewakili Indonesia dalam ajang pelayanan publik tingkat dunia yang digelar PBB (United Nations Public Service Awards/UNPSA) di Belanda, yaitu program Sakina (pengurangan angka kematian ibu), Pujasera (perubahan perilaku sanitasi masyarakat), dan program Bayi Lahir Procot Pulang Bawa Akta yang memfasilitasi penerbitan akta kelahiran secara kilat.
Khusus penghargaan hari ini, sambung Anas, program 'Smart Kampung' kembali mendapat pengakuan. Program serupa juga sudah direplikasi di sejumlah daerah yang menjalin kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi.
"Program 'Smart Kampung' ini memadukan penggunaan teknologi informasi (TI), kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan. Smart Kampung diluncurkan Menkominfo Rudiantara pada 31 Mei 2016, dan sekarang sudah 130 desa teraliri fiber optic. Mudah-mudahan awal 2018 sudah 189 desa terlayani," jelas Anas.
"Salah satu yang terpenting dari ini adalah datanya yang berjalan, bukan orangnya, sehingga warga desa terbantu," imbuh Anas yang berpasangan dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Pilgub Jatim mendatang.
Menurut Anas, inovasi pelayanan publik menjadi salah satu instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan warga, sebagaimana arahan dari Gubernur Jatim Soekarwo dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf.
"Arahan Pakde Karwo dan Gus Ipul kan perbaikan pelayanan publik ini berujung ke kesejahteraan masyarakat. Kalau pelayanan publik baik, kegiatan masyarakat lancar, usaha lancar, dan ini terlihat dari penurunan kemiskinan dan peningkatan pendapatan per kapita warga Banyuwangi dari Rp 20 juta per tahun jadi Rp 41 juta per orang per tahun," ungkap Anas. (ugik/roi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini