Ketum MUI Sebut Reuni 212 Bersifat Agitasi, Fadli: Pendapat Keliru

Ketum MUI Sebut Reuni 212 Bersifat Agitasi, Fadli: Pendapat Keliru

Mochamad Zhacky - detikNews
Sabtu, 02 Des 2017 12:47 WIB
Fadli Zon (Zhacky/detikcom)
Jakarta - Ketum MUI Ma'ruf Amin mengkritik Reuni 212 dan menyebut kegiatan itu bersifat agitasi. Fadli Zon menilai pendapat Ma'ruf kurang pas dan keliru.

"Menurut saya, mungkin itu pendapat yang keliru," ujar Fadli saat hendak beranjak dari Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).

Meski begitu, dia mempersilakan setiap orang menyampaikan pendapat. Fadli menegaskan Reuni 212 merupakan bentuk kegiatan yang mengimbau kebaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga:
Ketum MUI Soal Reuni 212: Sifatnya Lebih ke Agitasi

"Boleh saja berpendapat. Tapi kalau dilihat acara ini mengimbau kebaikan, bukan keburukan. Mungkin saran beliau saja yang kurang pas," tutur Wakil Ketua DPR itu.

Sebelumnya diberitakan, Ma'ruf Amin mengkritik rencana Reuni 212 yang digelar hari ini. Dia juga menyebut kegiatan itu bersifat agitasi dan meminta agar 212 tak dihidupkan kembali.

"Di acara seperti itu menimbulkan... kemudian menimbulkan kritik tajam, anulah, sifatnya seperti orang bukan tausiah, tapi sifatnya lebih ke agitasi," kata Ma'ruf, Jumat (1/12).

Agitasi sendiri, menurut 'KBBI', merupakan hasutan kepada orang banyak (untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan, dan sebagainya). Masih dalam 'KBBI', agitasi biasanya dilakukan oleh tokoh atau aktivis partai politik.

Baca Juga:
Materi Pidato Amien Rais di Reuni 212: Kecebong dan Asing-Aseng

Menurut Ma'ruf, Reuni 212 akan memunculkan sikap saling curiga. Dia mengingatkan, hal yang dulu dipermasalahkan saat aksi 212 pada 2016, yakni soal pidato Basuki T Purnama (Ahok) tentang Surat Al-Maidah, kini sudah selesai.

"Masalah yang diusung oleh 212 sudah selesai, karena itu tidak perlu lagi menghidup-hidupi 212, lebih baik acara seperti ini, mengutuhkan umat, bangsa, dan mengajak mempererat persatuan. Itu menurut saya. Itu memunculkan provokasi dan menimbulkan saling mencurigai," jelas Ma'ruf.





(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads