"Kalau pak Iqbal 60, saya akan 70 atau 80," ujar Rudi kepada detikcom, Jumat (1/12/2017).
Saat Kombespol Iqbal menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya, angka kejahatan di Surabaya menurun. Itu tak lepas dari tindakan tegas Iqbal yang terus menjaga Surabaya dengan mencegah kejahatan terjadi dan memburu pelaku kejahatan.
Sekarang pucuk pimpinan polisi di Surabaya telah berganti. Terkadang, pelaku kejahatan akan melihat kinerja seorang pimpinan baru. Bila pimpinan baru itu lembek, maka sampah masyarakat tersebut akan semakin merajalela. Rudi tidak akan membiarkan itu.
Kebijakan sebelumnya akan tetap dibuat kencang. Bahkan akan dikencangkan lagi. Rudi mengatakan, pelaku kejahatan akan dia sikat. Tak ada toleransi untuk siapa saja yang berbuat jahat dan merugikan masyarakat.
"Tapi tetap ada aturannya," kata Akpol lulusan tahun 1993 itu.
Untuk penindakan terhadap pelaku kejahatan, Rudi tetap berpedoman pada yuridis, teknis, dan etis. "Kami aka bertindak sesuai dengan aturan dan pedoman tersebut, secara hukum, tata cara, dan kepatutan," lanjut Rudi.
Rudi juga tak segan-segan bertindak lebih jauh untuk menghukum pelaku kejahatan yang sudah bertindak sangat brutal. Tembak mati dilakukan bila pelaku kejahatan sudah berani bertindak mengancam keselamatan nyawa petugas.
"Kalau sudah begitu, kita sikat," tandas Rudi. (iwd/fat)