Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol) Condro Kirono, menggelar jumpa pers terkait penangkapan tersebut. "Tim Dit Krimum Polda Jateng berhasil mengungkap kasus perampokan bersenjata pencurian disertai kekerasan toko Emas Entung di Sragen," kata Condro di Mapolda Jateng, Rabu (29/11/2017).
Condro menjelaskan, kelompok beranggotakan 7 orang tersebut melakukan aksi di Sragen pada 26 Oktober 2017 lalu. Mereka membawa senjata api dan menembakkannya untuk menakut-nakuti penjaga toko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 6 Perampok Toko Emas Dibekuk di Kendal, 1 Pelaku Ditembak Mati
Dari hasil penyelidikan, ternyata para pelaku sudah beraksi sejak 2015 di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Lokasi aksi antara lain di Toko Emas Hikmah di Tulungagung, Toko Emas Ratu di Nganjuk, Toko Emas Arjuna di Blitar, Toko Emas Entung di Sragen, dan terakhir Toko Emas Delima di Kecamatan Harugeulis Kabupaten Indramayu.
"Para pelaku melakukan perampokan spesialis toko emas di tiga provinsi," tegas Condro.
![]() |
Tim Jatanras yang dipimpin AKBP Nanang Haryono melakukan penyelidikan dan berhasil mengendus keberadaan para pelaku. Kemudian hari Selasa (28/11) kemarin dilakukan penangkapan di tiga lokasi berbeda.
Penangkapan pertama sekitar pukul 04.30 WIB tim Jatanras menangkap pelaku bernama Novian Iskandar, M Nawawi, Agus Widodo. Kemudian penangkapan kembali dilakukan di depan Polsek Tugu Semarang dengan pelaku atas nama Yusuf Romadon dan Joko Prasetyo.
Sekitar pukul 08.00 WIB, tim Jatanras Polda Jateng juga membekuk otak komplotan Nurhadi alias Bledeg dan rekannya, Sugito. Keduanya baru pulang dari beraksi di Indramayu kemudian menumpang di truk pengangkut mobil.
"Di kendal, pelaku dari Jawa Barat itu membawa senpi sebanyak 3 pucuk. Dua berbentuk revolver rakitan kemudian ada 1 FN organik dengan peluru 9 mm dan 5,6 mm," terang Condro.
Dalam penangkapan di Kendal, anggota terpaksa melakukan tegas dengan menembak mati otak komplotan, Nur Hadi karena melakukan perlawanan ketika diminta menunjukkan barang bukti.
"Saat penangkapan di Kendal, pelaku yang membawa senpi, ketika pengembangan barang bukti melakukan perlawanan, mengancam keselamatan petugas. Otak pelaku atas nama Bledeg, meninggal," tegasnya.
Dari penangkapan tersebut diamankan barang bukti perhiasan emas dengan berat sekitar 1 kg yang merupakan hasil kejahatan di Indramayu. Kemudian ada 4 motor untuk sarana aksi, 3 senjata api, dan 46 peluru. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini