PKS Tepis Serangan Tajam Fahri Hamzah soal Partai Kaku

PKS Tepis Serangan Tajam Fahri Hamzah soal Partai Kaku

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 28 Nov 2017 17:29 WIB
Wasekjen PKS Mardani Ali Sera (dok. PKS)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah melontarkan kritik tajam kepada pimpinan PKS. PKS pun menampik keras tudingan-tudingan yang disampaikan Fahri.

"Yang pertama monggo, Pak Fahri mau komentar apa saja boleh. Karena PKS kan partai institusi publik, jadi monggo," ujar Wasekjen PKS Mardani Ali Sera saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/11/2017).

Meski begitu, PKS meminta Fahri menyerahkan data untuk membuktikan tudingan-tudingannya. Dia menyebut kedewasaan pimpinan PKS terbukti lewat Pilkada DKI. Saat Pilgub DKI, PKS mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, tokoh yang keduanya bukan kader PKS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tidak mudah loh memutuskan PKS mendukung Anies-Sandi, yang tidak ada kadernya. Kalau dia tidak berpikir sebagai pemimpin modern, pemimpin yang sifatnya cuma mungkin mikir diri sendiri, PKS enak maju pakai kadernya sendiri," tuturnya.

Fahri Hamzah, yang dipecat dari PKS karena masalah etik, juga menyebut pimpinan PKS saat ini kaku. Mardani membantah bila dikatakan Presiden PKS Sohibul Iman pemimpin seperti itu.

"Justru kalau (pimpinan) sekarang ini mau ketemu Pak Sohibul di mana pun, kapan pun gampang," tukas anggota DPR itu.


Sebelumnya diberitakan, Fahri melalui akun Twitter-nya mengkritik kepemimpinan PKS. Dia melakukan kultwit dengan hashtag #KritikDariKader.

"Izinkan saya menulis kritik pada para pemimpin, khususnya pimpinan PKS yang memimpin sekarang. Ada banyak keluhan yang sampai pada saya karena kritik sepertinya tersumbat. Kekakuan memahami organisasi membuat partai jumud dan mengalami stagnansi," kata Fahri mengawali tweet berisi kritikan tajam ke pimpinan PKS, seperti dikutip detikcom, Selasa (28/11). (elz/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads