Hidup Mewah, Fredrich Yunadi Bicara soal Fee dari Setya Novanto

Hidup Mewah, Fredrich Yunadi Bicara soal Fee dari Setya Novanto

Herianto Batubara - detikNews
Selasa, 28 Nov 2017 12:35 WIB
Fredrich Yunadi (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Gaya hidup mewah pengacara Ketua DPR Setya Novanto, Fredrich Yunadi, ramai dibahas di media sosial. Dia pun bercerita soal fee yang diterima dari tersangka kasus dugaan korupsi megaproyek e-KTP tersebut.

"Saya mau hidup kemewahan atau tidak urusan apa sama orang-orang, itu kan pribadi saya," kata Fredrich saat dihubungi detikcom lewat telepon, Selasa (28/11/2017).

Fredrich menceritakan ada banyak orang yang menyerang dirinya dan keluarga sejak dia menangani kasus Setya Novanto. Gaya hidup mewahnya kemudian dikait-kaitkan karena dianggap didapat dari Novanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa harus mengaitkan saya dengan Setya Novanto? Saya belum pegang kasus dia saya sudah lebih dari cukup, kok. Saya sama beliau juga saya nggak terima apa-apa," jelas dia.


Saat ditanya lebih jauh soal pernyataannya 'tidak menerima apa-apa' dari Setya Novanto, Fredrich meluruskan. Dia menyebut menerima fee dari Ketua Umum Partai Golkar itu, namun nilainya sangat kecil.

Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi (Rengga Sancaya/detikcom)

"Ya, ada terima (fee, red), tapi nilainya kan sangat kecil sekali. Urusannya apa? Apa karena saya sama Setya Novanto kemudian jadi mewah?" ujar Fredrich tanpa mau menyebutkan honor yang dia terima dari kliennya itu.

"Saya pegang kasus besar banyak, tahu kan? Hampir semua, ratusan kasus besar saya pegang. Tidak memegang kasus besar pun, banyak kasus yang saya tangani. Kan saya sudah 40 tahun jadi advokat, masak saya 40 tahun nggak bisa punya uang," sambungnya menegaskan.

Menurut Fredrich, fee yang didapat pengacara dari 'orang besar' biasanya memang kecil. Bahkan dia pun mau-mau saja jika tidak dibayar.


"Kalau sama orang gede (orang kaya raya atau pejabat, red), jelas itu uangnya kecil. Bahkan ada orang gede tanpa memberikan apa pun. Kita juga ikhlas menjadi advokatnya orang gede, karena apa, nama kita juga bisa jadi populer. Jadi nggak ada karena gede, kemudian dapat duit gede. Mana ada itu," ucapnya. (hri/tor)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads