Dilaporkan kantor berita Fars seperti dilansir Reuters, Senin (27/11/2017), Prancis telah meminta digelarnya dialog 'tanpa kompromi' dengan Iran untuk membahas program rudal balistik negara tersebut.
Tidak hanya itu, Prancis juga ingin membahas potensi perundingan soal isu rudal itu, yang terpisah dengan kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani kekuatan dunia tahun 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kami menjaga jangkauan rudal kami tetap pada 2 ribu kilometer, itu bukan karena kurangnya teknologi. ... Kami mengikuti doktrin strategis," tegas Wakil Kepala Garda Revolusioner Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami.
"Sejauh ini, kami merasa Eropa bukan ancaman, jadi kami tidak meningkatkan jangkauan rudal kami. Tapi jika Eropa ingin memberikan ancaman, kami akan meningkatkan jangkauan rudal kami," imbuhnya.
Bulan lalu, Kepala Pasukan Militer Garda Revolusioner Iran, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, mengklaim jangkauan rudal Iran sejauh 2 ribu kilometer bisa mencakup 'sebagian besar kepentingan dan pasukan Amerika' di kawasan Timur Tengah.
Jafari juga menyatakan jangkauan rudal balistik Iran didasarkan pada batasan yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang merupakan kepala angkatan bersenjata Iran.
Iran merupakan negara yang memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah. Sejumlah rudal Iran memiliki jangkauan untuk menyerang wilayah Israel.
(nvc/ita)