"Saya tidak pernah cawe-cawe anggaran kolam ikan. Pak Ghoni bilang itu kerjaannya Pak Pras. Rekan Dewan ditanyakan sama yang buat anggaran, tolong dicoret. Tolong dicoret Rp 620 juta, karena saya tidak merasa minta renovasi," kata Prasetio dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017).
Prasetio mengaku hanya pernah mengeluhkan pembangunan kolam tersebut. Namun dia menegaskan tidak meminta renovasi kolam ikan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prasetio ingin kontroversi kolam ikan itu segera diakhiri. Dia berharap Pemprov DKI dalam rapat Badan Anggaran dapat menghapusnya.
"Tolong coret namanya kolam ikan, itu bukan gedung saya juga. Ingat saya tinggal di rumah dinas tiga tahun tidak pernah APBD, saya renovasi pakai uang sendiri," ujar Prasetio.
"PDIP-lah (yang usul). Kan Pras suka nongkrong di situ," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, Abdul Ghoni, kepada detikcom, Selasa (21/11).
Pras yang Ghoni maksud tak lain adalah Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, yang juga politisi PDIP DKI. Adapun Gerindra sendiri menilai duit Rp 620.715.162 terlalu besar untuk ukuran perbaikan kolam air mancur.
"Kalau anggaran sampai Rp 600 jutaan, saya rasa nggak wajar. Kecuali ada berliannya, mungkin," kata Ghoni setengah berkelakar. (fdu/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini