Momen Politik Khofifah: Disentil Wapres JK, All Out Didukung SBY

Momen Politik Khofifah: Disentil Wapres JK, All Out Didukung SBY

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Senin, 27 Nov 2017 10:53 WIB
Khofifah dan Emil Dardak saat menerima dukungan dari Partai Demokrat. Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Mensos Khofifah Indar Parawansa sudah mantap akan minta izin Presiden Joko Widodo untuk ikut Pilkada Jawa Timur 2018. Dia akan menyampaikan surat tentang ini ke Jokowi nanti.

"Saya akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada Presiden," kata Khofifah kepada wartawan di halaman Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto, Minggu (26/11/2017) malam.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah akan berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim. Mereka telah mengantongi tiket dari Partai Demokrat dan Golkar yang memiliki total 24 kursi di DPRD Jawa Timur.

Khofifah dan Emil pertama kali dideklarasikan oleh Partai Demokrat pada Selasa (22/11). Khofifah menyebut Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono dan partainya bakal mendukungnya penuh alias all out.

"Beliau (SBY) menyampaikan, Partai Demokrat akan all out (menghadapi Pilgub Jatim 2018)," kata Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai menjadi narasumber di acara Seminar Nasional 'Empowering urban society: Alleviate sosial disparity with the social care youth movement' di Aula Amerta Lantai 4 kantor manajemen Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Sabtu (25/11).

Sebelumnya Khofifah sempat mendapat 'sentilan' dari Wakil Presiden Jusuf Kalla lantaran menghadiri deklarasi dukungan di hari kerja. JK menyarankan agar urusan politik praktis dilakukan pada Sabtu atau Minggu saja.

"Ya kalau sangat sibuk urusan itu, tentu mengurangi waktunya untuk kegiatan-kegiatan formal," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).

Menanggapi 'sentilan' itu, Khofifah menyatakan dirinya tetap bekerja di hari Sabtu dan Minggu selama 3 tahun ini. Tetapi memang untuk menyesuaikan jadwal dari SBY, maka dia menyempatkan hadir dalam deklarasi di sela tugasnya.

Khofifah merupakan menteri pertama di Kabinet Kerja yang masih aktif dan akan mengikuti gelaran Pilkada. Presiden Jokowi belum menerima surat pengunduran diri Khofifah secara resmi hingga pagi ini.

Selain Partai Demokrat dan Golkar, Khofifah juga akan mendapat dukungan dari Hanura. Dia juga berniat menjemput dukungan dari Nasdem dan PPP.



Jika Khofifah mundur, bisa saja Jokowi menunjuk calon dari partai pendukung pemerintah. Adalah Golkar, partai pendukung pemerintah pertama yang mendeklarasikan dukungan untuk Khofifah-Emil.

Khofifah dan Emil Dardak saat menerima dukungan dari Golkar.Khofifah dan Emil Dardak saat menerima dukungan dari Golkar. Foto: Ari Saputra


Ada pun Partai Demokrat yang bukan partai pendukung pemerintah yang justru paling dahulu mendukung Khofifah-Emil. Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat bertemu Presiden Jokowi pada Jumat (27/10) lalu. (bag/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads