"Tadi perkembangan sudah disampaikan. Ada kemajuan yang signifikan, karena paling tidak, nanti Pak Idham akan sampaikan. Polri juga secara sungguh-sungguh sudah menggunakan peralatan untuk menyelidiki kasus," kata Agus di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).
Dia mengatakan dalam penyelidikan kasus ini, ada sebanyak 167 orang yang diikutsertakan. Dia mengatakan beberapa anggota KPK ikut dalam tim ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Idham mengatakan pihak kepolisian berkomitmen untuk membuat kasus ini terang. Dalam proses penyelidikan yang dilakukan, Polda Metro Jaya dibantu oleh Australia Federal Police (AFP) dan Inafis Mabes Polri.
"Saya ingin beri info yang sudah didiskusikan di atas. Pertama, kami bekerja untuk membuat terang satu tindak pidana ini, Kami tidak bekerja sendiri, kami dibantu Australian Federal Police. Kami bekerja dengan Inafis juga. Karena CCTV yang kita temukan perlu bantuan," tuturnya.
Teror penyiraman air keras menimpa Novel Baswedan pada 11 April 2017. Penyerangan itu terjadi sepulangnya Novel dari salat subuh di masjid dekat rumahnya.
Novel kini tengah menjalani perawatan di Singapura. Dia menjalani operasi tahap pertama terhadap matanya pada Agustus 2017. Pada Oktober lalu, sebenarnya operasi tahap kedua direncanakan tetapi batal karena kondisi mata kiri Novel masih membutuhkan perawatan. (jbr/dhn)