"Secara prinsip diskursus poligami bukan untuk disebarluaskan dan dikampanyekan. Meskipun al-Qur'an dan Sunnah Nabi membolehkan suami memiliki istri lebih dari satu, tapi para ulama sepakat penerapan poligami ini mengharuskan ada syarat-syarat yang ketat sehingga tidak semua orang dapat mempraktikkannya," kata Mastuki, ketika dihubungi detikcom, pada Kamis (23/11/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasulullah SAW memang mempraktikkan poligami, bukan hanya 4 tapi 9 istri. Namun begitu beliau tidak mengajak sahabatnya untuk mengikuti apa yang beliau lakukan. Banyak sahabat yang tetap setia dengan satu istri. Artinya, praktik yang dilakukan Nabi Muhammad bersifat khusus," kata Mastuki.
Senada dengan Kemenag, Komnas Perempuan menilai seminar tersebut merupakan agenda bisnis yang melibatkan perempuan. Agenda tersebut dinilai dia tidak elok apalagi sampai disebarluaskan.
"Saya kira ini agenda bisnis, memperdagangkan perempuan dengan modus seminar. Agama dijadikan alat untuk kepentingan pemuas nafsu dengan cara menikahi. Padahal prinsip UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan adalah monogami," kata Komisioner Komnas Perempuan, Masruchah, ketika dihubungi terpisah.
Seminar 'cara kilat mendapatkan 4 Istri' yang diselenggarakan Dauroh Poligami Indonesia awalnya akan digelar 25 November, lalu mundur jadi 3 Desember 2017.
Lokasi acara sampai saat ini masih belum dipublikasikan dan akan disampaikan dalam waktu dekat. (rvk/aan)