Masih Alot soal Pengganti Novanto, Rapat Pleno Golkar Diskors

Masih Alot soal Pengganti Novanto, Rapat Pleno Golkar Diskors

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Selasa, 21 Nov 2017 17:06 WIB
Rapat Pleno Golkar (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Rapat Pleno Partai Golkar untuk membahas posisi Ketum Setya Novanto berlangsung dinamis. Rapat masih mendengarkan pandangan-pandangan dari pengurus DPP.

Rapat yang dimulai pada pukul 13.30 hingga 16.00 WIB itu belum selesai. Beberapa petinggi Golkar sejenak meninggalkan lokasi dalam waktu jeda rapat.

Mayoritas elite Golkar yang keluar tak mau berkomentar mengenai berlangsungnya rapat. Ada pula yang sedikit memberikan komentar mengenai dinamika yang terjadi dalam rapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus Partai Golkar Misbakhun mengatakan rapat pleno masih mendengarkan tafsiran dari sejumlah elemen partai mengenai peraturan organisasi. Dia menyebut ada perdebatan-perdebatan dalam rapat ini.

"Semuanya masih dinamis perdebatan yang ada dan semuanya belum diputuskan apa pun. Semuanya didengarkan pandangan seluruh pengurus pleno. Semua masih didengarkan dengan tafsir-tafsir peraturan organisasi," kata Misbakhun di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakbar, Selasa (21/11/2017).

Pengurus Partai Golkar yang diisukan menjadi calon Ketum Golkar pengganti Novanto, yakni Airlangga Hartarto, juga tampak hadir di lokasi. Menteri Perindustrian ini tak memberikan sepatah kata pun saat ditanya mengenai kesediaannya menjadi ketum partai berlambang beringin itu.

Ada pula Ketua DPP Azis Syamsuddin dan Korbid Pemenangan Pemilu Indonesia I Nusron Wahid. Keduanya keluar sebentar dari lokasi rapat. Kemudian rapat pleno diskors. Hingga pukul 16.50 WIB, rapat belum dimulai kembali.

Seperti diketahui, rapat pleno digelar untuk memutuskan nasib sang ketum, Setya Novanto, yang ditahan karena menjadi tersangka kasus e-KTP. Tak hanya itu, Golkar juga akan memutuskan soal penarikan Novanto dari posisi Ketua DPR. (knv/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads