Warga Asli Papua di Desa Kimbely Tak Mau Dievakuasi

Warga Asli Papua di Desa Kimbely Tak Mau Dievakuasi

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 17 Nov 2017 14:52 WIB
Foto: Proses evakuasi sandera di Papua, Boy Rafli Amar memantau. (Istimewa)
Jakarta - Warga asli Papua yang lahir dan besar di Desa Kimbely dan Kampung Longsoran tak bersedia dievakuasi aparat gabungan TNI-Polri. Tetapi mereka meminta aparat untuk tetap berada di kampung mereka.

"Masyarakat asli Papua yang lahir dan besar di (Desa) Kimbely, (Kampung) longsoran tidak mau dibawa ke Mimika," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, dalam rilisnya, Jumat (17/11/2017).

Masyarakat meminta aparat tinggal di Kimbely dan Longsoran hingga situasi aman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Namun mereka meminta perlindungan dari Satgas Terpadu untuk tetap di kampung tersebut sampai situasi kembali aman dan kondusif," sambung Kamal.



Sementara itu masyarakat setempat yang bersedia dievakuasi ke Mimika, beralasan karena memiliki keluarga di sana.

Sebanyak 344 warga Desa Kimbely dan Kampung Longsoran, Tembagapura, Papua, berhasil dievakuasi dari desa mereka yang diisolasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Operasi penyelamatan warga ini dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri.

Operasi ini yang dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit dan Asisten bidang Operasi Kapolri, Irjen M Iriawan.


(aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads