Dilaporkan surat kabar lokal Global New Light of Myanmar seperti dilansir Reuters, Jumat (17/11/2017), tiga ledakan ranjau memicu kerusakan besar pada tiga truk militer Myanmar di kota Minbya, Rakhine, pada Rabu (15/11) pagi waktu setempat.
Global New Light of Myanmar menyebut ranjau darat tersebut 'tampaknya menargetkan' konvoi militer Myanmar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan ranjau di Vethali itu melukai seorang pejalan kaki. Namun tidak ada kerusakan yang dialami truk-truk militer itu.
Tidak diketahui secara jelas siapa yang bertanggung jawab di balik ledakan ranjau ini. Namun sepanjang tahun ini, sejumlah ledakan ranjau dilaporkan terjadi di dekat area tersebut.
Sementara itu, dalam insiden pada September lalu, sedikitnya tiga warga Rohingya tewas terkena ranjau yang ditanam di dekat perbatasan Bangladesh. Mereka tewas saat akan mengungsi ke Bangladesh demi menghindari konflik yang merajalela di Rakhine.
Lebih dari 600 ribu pengungsi Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh sejak konflik kembali pecah di Rakhine pada Agustus lalu. Konflik yang dipicu serangan militan ARSA terhadap pos polisi dan pangkalan militer Myanmar itu, berujung operasi militer yang sarat kekerasan.
Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut praktik pembunuhan, pembakaran dan pemerkosaan beramai-ramai oleh militer Myanmar di Rakhine mengarah pada pembersihan etnis. Militer Myanmar telah menyangkal seluruh tudingan tersebut.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini