"Diruqyah sudah dari awal-awal dulu (peristiwa pertama, Jumat 3/11), itu salah satu saja. Kemudian ada pengajian bagi yang muslim," kata Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas dan Sarpras SMP N 15 Kota Yogya, Heri Sumanto saat ditemui detikcom di kantornya, Rabu (14/11/2017).
Selain itu para guru di sekolah ini juga mengadakan khataman Alquran lalu juga mengintensifkan kegiatan tadarus bagi para siswa. Kemudian pihak sekolah juga mengefektifkan fungsi Bimbingan Konseling untuk mendampingi para siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heri melanjutkan, memang ada cerita-cerita irrasional yang mengiringi kasus kesurupan di SMP N 15 Yogya. Seperti pohon beringin di halaman depan sekolah yang dipangkas, sampai karena aktivitas renovasi bangunan sekolah.
"Membangun ruang bagian depan kalau istilahnya orang Jawa tanpa kulonuwun (permisi). Pembangunannya hanya rehab saja, termasuk membangun atap sama dicat, jadi tidak sampai dirobohkan (bangunannya)," pungkas dia. (sip/sip)