Petugas menemukan sejumlah barang bukti yang di gunakan dalam bentrokan tersebut, diantaranya pisau, potongan besi, batu, kayu, kompor listrik, gagang sapu yang ujungnya lancip.
Barang bukti tersebut salah satunya diambil dari lingkungan lapas yang saat ini tengah dilakukan pembagunan pengembangan Lapas Permisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan saat ini di lapas juga sedang ada pembangunan pengembangan. Ada kemungkinan mereka menemukan kayu dan besi besi yang digunakan saat bentrokan itu dari hasil pembangunan di lapas.
![]() |
"Ada besi dan kayu yang mungkin didapat dari pembangunan," ucapnya.
Sedangkan saat disinggung adanya pisau yang digunakan para narapidana saat bentrokan terjadi, dia mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dari mana mereka mendapatkan benda tersebut.
Dia juga menegaskan dalam kasus ini tidak ada kelompok teroris ataupun kelompok John Kei. Karena dalam lapas tersebut semua napi bercampur mulai dari napi narkotika, umum dan teroris.
"David itu napi narkoba. Tidak ada kelompok kelompok itu (teroris dan Kelompok John Kei). Ini hanya kelompok napi umum, narkoba, teroris juga ada, jadi campur," katanya.
Dia mengungkapkan, situasi sudah aman sejak kemarin, dan hari ini pihaknya masih menempatkan personil dari polres Cilacap berkoordinasi dengan pihak lapas dan kondisi sudah stabil. Pihaknya juga memindahkan beberapa napi ke Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih antisipasi adanya bentrok susulan.
"Kita masih akan kita lakukan pengamanan hingga beberapa Minggu kedepan," ujarnya.
Sementara Kalapas Permisan Yan Rusmanto kondisi dalam Lapas Permisan sudah kondusif. Bentrokan terjadi usai sarapan ketika semua pintu sel dibuka dan sebagian petugas tengah melakukan apel pagi. Bentrokan antar napi terjadi karena satu sama lain mencoba menunjukkan pengaruhnya.
"Sebenarnya intinya di dalam lapas seperti itu, ada seseorang yang ingin cari pengaruh, ketika ada kelompok yang berpengaruh, kelompok lain merasa tidak terima," kata Rusmanto
Pihaknya sudah secara rutin melakukan razia terhadap benda benda mencurigakan di dalam lapas. Bahkan ada agenda untuk razia dapat dilakukan secara menyeluruh dua bulan sekali. Dalam setiap Minggu ada kamar-kamar tertentu yang di curigai termasuk pembesuk selalu ada razia.
"Kejadian ini diserahkan sepenuhnya pada Polres. kita juga melakukan investigasi internal untuk lakukan evaluasi," ucapnya.
Akibat kejadian tersebut, Lapas Permisan masih tertutup untuk para pembezuk hingga hasil penyelidikan dari kepolisian selesai dilakukan. (arb/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini