"Presiden sudah berkomitmen untuk jadikan Jakarta sebagai Pusat Keuangan Syariah Dunia. Oleh karena itu wisata Halal atau Halal Tourism menjadi salah satu hal penting dalam membangun sinergi atas komitmen itu," kata Sekretaris Komisi Fatwa , Asrorun Niam Sholeh dalam pesan singkat, Minggu (5/11/2017).
Menurut Asrorun, halal tourism bukan sekedar obyek pariwisata yang menyesuaikan dengan norma-norma keagamaan. Tapi juga pariwisata yang bebas dari kriminalitas dan perbuatan ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengembangan wisata halal, MUI telah memiliki beberapa standar yang bisa diikuti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Di antaranya harus bebas dari prostitusi hingga narkoba.
"Yang pasti bebas prostitusi, sex bebas, minuman keras, narkoba dan segala hal yang bertentangan dengan hukum," jelas Niam.
Sebelumnya, Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan ingin mengembangkan halal tourism atau wisata halal di Jakarta. Bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Pemprov DKI akan mendorong pemilik usaha pariwisata ikut mengembangkan halal tourism.
"Bung Reza (Ketua MES) berikan beberapa masukan mengenai halal tourism dan rencananya menggagas beberapa kegiatan berkaitan dengan program halal tourism," kata Sandi di Balai Kota.
Usulan itu juga disambut baik Direktur BUMD Jakarta Tourisindo (JakTour) G Jeffrey Rantung. Menurutnya wisata halal atau halal tourism dapat mendorong kegiatan ekonomi usaha kecil dan menengah (UKM) di Jakarta.
"Alhamdulillah, sebetulnya halal tourism itu juga sudah menjadi visi kami. Alhamdulillah kami sudah bisa sampaikan kepada Pak Gub (Anies Baswedan) pada saat kemarin di Jatinegara," kata Jeffrey di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (2/11). (adf/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini