Pria Jepang Bunuh 9 Orang, Semua Korban Wanita Muda Kecuali 1 Pria

Pria Jepang Bunuh 9 Orang, Semua Korban Wanita Muda Kecuali 1 Pria

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Nov 2017 15:42 WIB
Takahiro Shiraishi saat ditangkap polisi (AFP PHOTO/JIJI PRESS/STR)
Tokyo - Nyaris seluruh korban pembunuhan keji yang dilakukan pria Jepang bernama Takahiro Shiraishi, berjenis kelamin perempuan. Hanya satu korban berjenis kelamin laki-laki. Mengapa dia ikut dibunuh?

Otoritas setempat masih terus menginterogasi Shiraishi (27) yang ditangkap sejak Selasa (31/10) waktu setempat. Laporan media menyebut Shiraishi telah mengaku membunuh 9 orang. Dia mengaku telah membunuh kesembilan orang itu dalam waktu dua bulan, yakni antara Agustus hingga September.

Seperti dilansir South China Morning Post, Rabu (1/11/2017), Shiraishi menghubungi korban-korbannya via Twitter dan membujuk mereka untuk bertemu dengan iming-iming dia akan membantu mereka untuk bunuh diri. Media Inggris, Mirror, menyebut nyaris seluruh korban yang dihabisi Shiraishi pernah mengungkapkan keinginan untuk bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kepada polisi setempat, seperti dilaporkan sejumlah media lokal yang mengutip sumber kepolisian, Shiraishi mengaku dirinya membunuh para korban 'pada hari yang sama dia bertemu' dengan mereka. Motif pembunuhan ini masih diselidiki lebih lanjut.

Dari sembilan orang yang dihabisinya, hanya satu yang berjenis kelamin laki-laki. Shiraishi menyebut pria itu terpaksa dibunuh karena mencurigai hilangnya sang kekasih, yang telah terlebih dahulu dibunuh oleh Shiraishi.

Sejumlah sumber yang memahami penyelidikan kasus ini mengatakan, Shiraishi mengaku membunuh kekasih pria itu pada akhir Agustus. Beberapa saat setelahnya, Shiraishi membunuh pria tersebut, karena dia terus menanyakan soal keberadaan kekasihnya. Shiraishi khawatir pria itu akan melaporkan peristiwa hilangnya sang kekasih kepada polisi.


Shiraishi mengakui para korbannya kebanyakan wanita muda, berusia sekitar 20-an atau atau masih remaja. Shiraishi juga mengaku dirinya memutilasi jenazah para korbannya di dalam kamar mandi, dengan menggunakan sebuah gergaji. Polisi telah menemukan gergaji yang dimaksud di dalam apartemen Shiraishi.

"Awalnya, butuh waktu tiga hari untuk memutilasi satu jenazah, tapi mulai dari korban kedua, saya bisa melakukannya dalam sehari," demikian pengakuan mengerikan Shiraishi seperti dikutip sumber tersebut.

Terbongkarnya aksi keji Shiraishi ini berawal dari penyelidikan hilangnya seorang wanita berusia 23 tahun. Wanita yang hilang ini diketahui menulis pesan berbunyi 'Saya mencari seseorang untuk mati bersama saya' via Twitter. Polisi kemudian menemukan keterkaitan wanita itu dengan Shiraishi.


Polisi menemukan 9 jenazah korban yang telah dimutilasi, termasuk dua potongan kepala, di apartemen Shiraishi yang ada di kota Zama, pinggiran Tokyo. Potongan tubuh korban disimpan di dalam kotak-kotak pendingin yang diletakkan tersebar di apartemen Shiraishi. Total ada 240 potongan tulang manusia yang ditemukan dari apartemen kecil itu.

"Saya tidak bisa membuangnya (jenazah itu) karena takut ketahuan," tutur Shiraishi kepada polisi setempat.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads