Seperti dilansir AFP, Rabu (1/11/2017), Takahiro Shiraishi (27) yang ditangkap awal pekan ini, mengaku telah memutilasi jasad para korbannya dan membuang potongan tubuh mereka bersama sampah. Dia juga menuang pasir khusus untuk kotoran kucing ke atas potongan tubuh untuk menutupi bukti.
Kasus pembunuhan keji ini menggemparkan publik Jepang, yang selama ini menikmati angka kejahatan yang rendah. Foto apartemen milik Shiraishi yang berada di kawasan tenang di pinggiran Tokyo, muncul di halaman depan media-media Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu pembunuhan setiap minggu," tulis media Jepang lainnya, Sports Nippon.
Kepada polisi, Shiraishi mengaku dirinya menghubungi para korbannya via Twitter dan membunuh mereka 'pada hari mereka bertemu'.
Dilaporkan surat kabar Jepang, Mainichi Shimbun, Shiraishi pindah ke apartemen di Zama, pinggiran Tokyo itu, pada 22 Agustus lalu. Dia kemudian menghubungi para korbannya via Twitter, dengan mengatakan dirinya akan membantu rencana bunuh diri mereka.
Polisi mendapati temuan mengerikan di apartemen Shiraishi saat menyelidiki hilangnya seorang wanita berusia 23 tahun. Wanita yang hilang ini diketahui menulis pesan berbunyi 'Saya mencari seseorang untuk mati bersama saya' via Twitter.
Polisi kemudian menemukan keterkaitan wanita itu dengan Shiraishi. Rekaman kamera keamanan menunjukkan wanita itu terakhir kali terlihat bersama Shiraishi di dekat apartemennya. Situasi semakin mencurigakan saat para tetangga mengaku mencium bau busuk dari apartemen Shiraishi.
Polisi yang memeriksa apartemen Shiraishi awalnya menemukan dua kepala manusia yang disimpan di dalam kotak pendingin yang ada di pintu depan apartemen pada Senin (30/10) waktu setempat.
Temuan kepala manusia itu membawa polisi pada temuan mengerikan lainnya pada Selasa (31/10) waktu setempat. Sejumlah kotak pendingin berukuran besar yang ada di dalam apartemen, berisi potongan tubuh manusia. Total ada delapan jenazah wanita dan satu jenazah pria yang ditemukan di dalam apartemen tersebut.
Shiraishi telah ditangkap dan akan segera diadili. Untuk sementara, dia dijerat dakwaan menelantarkan jenazah. Kepolisian setempat masih mencari bukti-bukti guna memastikan bahwa dia membunuh 9 orang yang jenazahnya ditemukan di dalam apartemennya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini