"Saya mengajak mahasiswa untuk menerima keberagaman dan perbedan itu sebagai kekuatan, mari kita jaga sama-sama," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal saat menjadi pembicara dalam seminar di Hall Roudotullah Asrama Haji Surabaya, Sabtu (28/10/2017).
Seminar tersebut diikuti 100 mahasiswa HMI perwakilan dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, Makassar, dan lain-lain.
Dengan tema 'Memayu Hayuning Bawono' atau konsep nusantara sebagai persatuan kebhinekaan dan kerukunan antara etnis dan umat beragama, Iqbal mengajak para mahasiswa untuk melebur menjadi satu seperti Bhinneka Tunggal Ika.
![]() |
"Keberagaman itu adalah kekayaan bangsa tapi sekaligus rentan apabila ada pihak ketiga yang menggoyang. Karena itu saya ajak para mahasiswa sebagai bagian yang penting untuk merekatkan itu semua dan mewaspadai apabila ada pihak yang tidak bertanggungjawab ingin memecah belah bangsa," ujar Iqbal.
Selain berbicara mengenai keberagaman, Iqbal juga menyampaikan mengenai pentingnya demokrasi yang dilakukan secara bertanggung jawab. Saat berdemokrasi, mahasiswa perlu menghargai dan menghormati hak-hak orang lain.
"Negara kita kan sudah demokrasi, semua bisa bersuara, kontrol sosial. Saya mengajak mahasiswa agar demokrasinya tidak seenaknya. Ada hak masyarakat lain yang perlu dihormati," ujar Iqbal.
![]() |
"Saya juga minta mereka untuk mengkritisi kepolisian supaya kami tampil lebih baik. Mereka kan akademisi, mahasiswa, mereka kan punya idealisme, punya teori-teori, itu yang diperlukan untuk perbaikan kepolisian," tandas Iqbal. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini