Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/10/2017), kedua jurnalis yang diidentifikasi sebagai Lau Hon Meng dari Singapura dan Mok Choy Lin dari Malaysia ditangkap di ibu kota Naypyitaw pada Jumat (27/10) waktu setempat. Keduanya diketahui bekerja untuk televisi Turki, TRT.
"(Kedua jurnalis) Sedang diinterogasi karena menerbangkan sebuah drone di atas gedung (parlemen) Hluttaw," demikian pernyataan yang dirilis Kementerian Informasi Myanmar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua jurnalis itu telah ditahan selama lebih dari 24 jam. Belum ada komentar dari media Turki TRT maupun dari otoritas Singapura dan Malaysia terkait penahanan ini.
Media-media lokal Myanmar melaporkan kedua jurnalis asing itu juga bekerja dengan jurnalis terkenal Myanmar, Aung Naing Soe, yang rumahnya di Yangon digeledah otoritas Myanmar pada Jumat (27/10) malam.
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan antara Myanmar dan Turki, yang beberapa waktu lalu mengecam otoritas Myanmar atas perlakuannya terhadap etnis minoritas muslim Rohingya di Rakhine.
Bulan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Myanmar 'mengerami' teror dan melakukan genosida terhadap Rohingya.
Lebih dari 600 ribu warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh sejak akhir Agustus saat konflik kembali pecah di Rakhine. Kebanyakan dari mereka mengungsi karena desa-desa tempat tinggal mereka dibakar, yang disebut oleh mereka didalangi oleh militer Myanmar.
Sejumlah jurnalis ditangkap di Myanmar sepanjang tahun ini. Penangkapan ini memicu kekhawatiran adanya pemberangusan kebebasan pers yang mulai berkembang usai pemerintahan junta militer berakhir tahun 2011.
Kebanyakan jurnalis yang ditangkap oleh Myanmar didakwa atas pencemaran nama baik atau ditangkap karena menulis soal kelompok pemberontak bersenjata.
(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini