Limbah Busuk Cemari Lingkungan, PT RUM di Sukoharjo Akui Kesalahan

Limbah Busuk Cemari Lingkungan, PT RUM di Sukoharjo Akui Kesalahan

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 26 Okt 2017 16:12 WIB
Pabrik PT RUM di Sukoharjo. (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Sukoharjo - Warga dari tiga desa di Kecamatan Nguter, Sukoharjo melakukan aksi demonstrasi di PT Rayon Utama Makmur (RUM). Mereka mendesak pabrik rayon atau serat tekstil sintetis itu segera mengendalikan limbah udara berbau busuk. Pihak perusahaan mengakui ada kesalahan.

Menurut warga, bau menyengat yang keluar dari pabrik seperti bau tinja. Sejumlah warga merasakan mual dan muntah akibat menghirup bau busuk itu sejak sepekan yang lalu. "Kami tidak menuntut pabrik ditutup. Tapi mohon PT RUM tidak beroperasi dulu sampai bisa mengendalikan bau," kata koordinator aksi, Brian Antoni Rangga, Kamis (16/10/2017).

Warga mempertanyakan masalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) saat mengurus izin pembangunan. Mereka menduga, pengolahan limbah tersebut tidak sesuai prosedur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Limbah Busuk Cemari Lingkungan, PT RUM Sukoharjo Didemo Warga


Presiden Direktur PT RUM, Pramono, mengatakan masalah bau dan kebisingan hanya terjadi di awal pengoperasian. Pabrik rayon atau bahan tekstil sintetis itu memang baru beroperasi sejak sepekan terakhir.

Limbah Busuk Cemari Lingkungan, PT RUM di Sukoharjo Akui KesalahanPresdir PT RUM, Pramono. (Foto: Bayu Ardi/detikcom)

"Masalah bau, bising karena pabrik kita baru berjalan, untuk baru mau produksi Bisingnya dari power plan yang lagi kita bersihkan pipa-pipanya. Itu semua setelah kita bersihkan enggak bising seperti itu," kata Pramono.

Masalah bau, menurutnya berasal dari unit pengolahan limbah pabrik. Namun dia menjamin air limbah yang dibuang ke sungai sudah sesuai baku mutu yang ditetapkan. "Kemarin saya itu gagal sedikit saja. Saya perbaiki di IPAL, saya tambahi cairan untuk pengenceran limbah, ternyata tambah bau," ujar dia.

Hari ini, mesin dihentikan sementara untuk diperbaiki. Pramono berjanji kesalahan tersebut tidak terjadi kembali. "Mesin masih operasi, tapi hari ini memang saya setop untuk kita bersihkan boilernya, besok persiapan untuk jalan lagi. Enggak ada polusi lagi," kata Pramono. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads